THORIQOOT QOODIRIYYAH WAN NAQSABANDIYYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA SYEKH AKMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN ( ABAH ANOM )

Senin, 21 Desember 2009

Khotaman latin

Ilaa hadhorotin nabiyyil musthofaa muhammadin shollalloohu' alaihi wasallam. Wa'alaa aalihii wa ash haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa liman dakhola fii baitihil kiroomi ajma'iin. Syaiun lillaahi lahum.al fateha.
Tsumma ilaa arwaahi aabaa ihii wa ummahaatihii wa ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliin. Wa ilal malaa ikatil muqorrobiina wal karuubiyyina wasy syuhadaa'i wash shoolihiina wal aali kullin wa ash haabi kullin wa ilaa ruuhi abinaa Aadama wa ummina hawaa'a. Wamaa tanaasala bainahumaa ilaa yaumiddiin. Syaiun lillaahi lahum. AL-FATEHA.
Tsumma ilaa arwaahi saadaatina wa mawaaliina wa a immatinaa abi bakarin wa U'maro wa utsmaana wa aliyyi wa ilb baqiyyatish shohaabati wal qoroobati wattaabi'ina wa taabi'it taabi'iina lahum bi ihsaanin ilaa yaumiddin. Syaiun lillaahi lahum. AL FATEHAH.

Jumat, 18 Desember 2009

Rhobitho


Rhobito
Assalaa_mu’alaika    Yaa maa_laikaz   zamaa_ni , wa  Yaa  imaa_mal  makani   wa yaa Qoo_ima  bi amrir Rohman,       wa yaa waa_ritsal       kitaa_bi,      wa Yaa naa_iba  rosuu_lillahi sholallahu   ‘alaihi  wa  sallama.      Wa  yaa  ahli waqtihi kulluhum,  wa  yaaminas  samaa_i  wal ardli  ‘aa_idatahu  waya may yunazzilal  ghoitsa bi  da’wa_tihi  wa yudirod _dlor  a’bi  barokatihi syakh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad ra,syekh Ahmad  Shohibul Wafa Tajul Arifin ra.      wa  rohmatullahi  wa barokaa__tuhu,
















Selasa, 15 Desember 2009

Masalah ke 23

Apakah kalimat tashowwuf ada di dalam al qur'an ?

Jangankan di dalam alquran, dimulut andapun ada. Beberapa tahun usia mulud anda semenjak lahir sampai sekarang, kalimat itu sudah ada pada dirimu, kali ini baru keluar, bearti anda menanyakan apa yang telah ada pada dirimu sendiri, tetapi anda belum mengetahuinya, maka bertanya kepada yang telah sangat mengetahui, maka bertanya kpd yg telah sangat mengetahui hal itu ahlinya. Tidak boleh bertanya tentang sesuatu kepada yang bukan ahlinya.
Demikianlah alquran memberikan petunjuk kepada kita, agar usaha kita tidak sia sia. Saya bukan ahli dalam hal itu

Sholat hajat.

Yaa Syeikh Muhyiddin.Yaa Sayyidina Muhyiddin. Yaa Maulana Muhyiddin. Yaa Makhduma Muhyiddin. Yaa Khowajah Muhyiddin. Yaa Syaah Muhyiddin. Yaa Darwiisya Muhyiddin Yaa Quthba Muhyiddin. Yaa Suthoona Muhyiddin. Yaa Ghoutsa Muhyiddin. Yaa Sayyidas Saadaati Abdul Qodir Muhyiddin, Yaa Ubaidalloh aghistnii biidznillah, wayaa syaikhots Tsaqolaini ahgitsnii waamdidnii fi qodloi haajatii...(disebut hajatnya) diakhiri dng do'a penyerahan total hanya kpd Alloh: Allahhumma lakal kullu wa bikal kullu wa minkal kullu wa ilaiykal kullu wa antal kullu wa kullul kulli birohmatika yaa arhamarrohhimiin. Artinya: Yaa Alloh hanya milik Mu semuanya, dan hanya oleh Mu semuanya, dan hanya dari Mu semuanya, dan hanya kepada Mu semuanya dan hanya Engkau segala galanya, dan semuanya dari semuanya hanya dng rohmad Mu semata mata. Yaa Alloh yang Maha pengasih diatas semuanya yang belas kasih''

Praktek sholat hajad

Sholat sunnat hajat 2 raka'at. Ayat kulhu 11x

Pertemuan wakil talkin

SURYALAYA - Acara pembukaan Pertemuan Khusus para Wakil Talqin TQN Suryalaya telah usai ketika kami datang. Para Wakil Talqin satu persatu keluar dari madrasah -salah satu ruang di kediaman Abah Anom yang sering digunakan untuk menerima tamu- dan bersiap-siap untuk berziarah ke makam Abah Sepuh (KH. Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad) -pendiri Pondok Pesanteren Suryalaya, Mursyid TQN Suryalaya yang ke-36- di Puncak Suryalaya, sebelah barat Masjid Nurul Asror.Ketika suasana itu terjadi, kami baru saja tiba dari Jakarta. Sambil mencari lokasi parkir, isuzu panther diarahkan ke dataran tinggi di luar komplek pesantren. Kami memutuskan untuk memarkir mobil di halaman selatan komplek pemakaman keluarga Ponpes Suryalaya. Agar bisa langsung ikut prosesi ziarah ke makam Abah Sepuh bersama-sama para Wakil Talqin.
Karena sudah batal wudhu, kami segera menuju tempat wudhu untuk bersuci. Dari tempat bersuci ini kami melihat satu persatu Wakil Talqin mulai menaiki anak tangga menuju Puncak Suryalaya. Selesai bersuci, kami segera menuju bangunan makam Abah Sepuh. Puluhan Wakil Talqin telah mengambil posisi duduk bersila di depan makam Abah Sepuh di Ruang Utama.
Makam Abah Sepuh adalah sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah seluas + 200 m2. Bangunan itu terdiri dari tiga ruangan dan memiliki pintu masuk dan keluar dari arah selatan dan timur. Jika kita masuk dari kedua pintu itu, akan tampak ruangan lapang yang menyita separuh dari keseluruhan bangunan makam. Ruangan ini adalah Ruangan Terluar.
Untuk memasuki Ruang Utama makam Abah Sepuh, jamaah harus memasuki ruang antara Ruang Terluar dan Ruang Utama. Ruang Antara itu disekat oleh dinding kaca yang transparan. Memanjang dari timur ke barat. Diantarai oleh dua buah pintu disisi paling timur dan barat yang tidak berdaun. Luasnya kira-kira sepertiga dari ruangan terluar. Sampai tulisan ini disusun, baru ada satu makam yang menempati ruang antara, yaitu makam Almh. Ibu Hj. Endah, putri Abah Sepuh di sisi paling barat.
Ruang Utama adalah tempat jasad Abah Sepuh dikebumikan. Untuk memasuki Ruang Utama, jamaah ziarah harus melewati sebuah pintu kaca yang selalu terkunci. Biasanya jarang orang yang bisa masuk ke Ruang Utama, hanya pihak keluarga Abah Sepuh dan tamu-tamu kehormatan saja yang diperkenankan memasukinya.
Jasad almarhum Abah Sepuh dikebumikan sejak tahun 1956. Pada permukaan tanah yang memendam jasad beliau yang mulia, dipasang batu nisan yang indah dikelilingi keramik berwarna abu-abu. Di atasnya kain kelambu putih menyelimuti. Tertata rapi dan disangga empat tiang di tiap sudut. Di Ruang Utama itu hanya ada satu pusara dan menyisakan banyak ruang kosong di sekelilingnya. Di ruangan kosong itulah para Wakil Talqin mengelilingi makam Abah Sepuh. Sementara itu, jamaah ziarah lain memadati Ruang Antara dan Ruang Terluar.
Mereka tunduk dalam posisi tawajuh. Menghubungkan qalbu masing-masing dengan Wali Mursyid Abah Anom dan Abah Sepuh. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Keheningan dalam usaha wushul pada-Nya. Keheningan dalam kesibukan mengingat-Nya. Keheningan dalam membangun ‘komunikasi’ dengan-Nya. Keheningan dalam dzikir khofi.
Beberapa menit kemudian terdengar suara Ajengan Njen (KH. Zaenal Abidin Anwar) -satu dari tiga orang Pengemban Amanah Pangersa Abah- memimpin tawassul. Rangkaian hadharah dilantunkan diikuti pembacaan Surah Al Fatihah oleh jamaah ziarah, demikian berseling antara hadharah dan Surat Al Fatihah berulang selama tujuh kali. Setelah itu terdengar jelas para jamaah melantunkan surat-surat terakhir di dalam Al Qur’an. Hingga tuntas rangkaian wirid tawassul TQN Suryalaya.
Tidak lama berselang, kalimat thoyyibah terdengar. Seluruh jamaah ziarah mengucapkannya dengan mantap. Dzikir Laa ilaaha ilallaah terdengar bergemuruh. Menyesaki ruang-ruang kosong nurani. Terhujam di dada sebelah kiri, setiap satu kata terakhir kalimat thoyyibah terucap. Berulang dan berulang. Memunculkan getaran cinta kepada Sang Maha Pengasih.


Damai rasanya berziarah beserta orang-orang pilihan Wali Mursyid Abah Anom. Qalbu ini seakan-akan ikut tertarik dalam rangkaian gerbong mahabbah. Meniti setapak demi setapak alam ruhaniah. Membangun kedekatan dengan orang-orang yang dekat dengan Wali Mursyid. Menyelaraskan frekuensi dzawqiyah dalam bimbingan mulia Sang Wali Mursyid untuk ma’rifah kepada-Nya.
Setelah kira-kira duapuluh menit berlalu dalam intensitas dzikir jahr, terdengar kemudian suara KH. Nur Anom Mubarak bin KH. Abdullah Mubarak -Pengemban Amanah Pangersa Abah yang juga adik bungsunya- melantunkan doa penutup dzikir jahr. Kiyai yang berwajah mirip Abah Sepuh ini dengan perlahan dan khusyu’ memimpin jamaah ziarah melakukan permohonan kepada Sang Penjawab Segala Do’a. Suaranya yang timbul tenggelam di antara desiran angin sejuk Puncak Suryalaya menggetarkan nurani siapapun yang mendengar. Sesekali terdengar isakan tangis dari beberapa jamaah ziarah, entah karena haru atau saking khusyu’nya memadukan rasa. Mengharap kepada Sang Maha Pengampun untuk menghapus dosa karena segala maksiat dan ghaflah.
Tiga kali rangkaian surat Al Fatihah bergemuruh setelah itu. Menyeruak dari lisan jamaah ziarah mengiringi hadharah yang dipimpin KH. Nur Anom. Pertanda akan dimulainya dzikir yang tersembunyi. Bermunajat kepada Rabbul Izzati. Ber-afirmasi bahwa hanya Dia lah yang dimaksud dan ridha-Nya yang dicari. Sama-sama berharap didatangkan-Nya anugerah mahabbah dan ma’rifah kepada-Nya. Keheningan kembali meliputi suasana. Tunduk dalam tawajuh. Mengaitkan dzawq dalam robithoh.
Puji syukur tak terhingga tertuju kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Menyaksikan dan turut serta dalam prosesi ziarah bersama puluhan Wakil Talqin yang hanya dilakukan dua kali setahun merupakan rezeki luar biasa. Mudah-mudahan ALLAH SWT selalu membimbing mereka dalam melaksanakan tugas-tugas Pangersa Abah. Mendakwahkan kepada umat di seluruh dunia jalan terdekat dan termudah untuk wushul kepada-Nya. Menyebarkan tasawuf dan TQN Suryalaya kepada penghuni dunia untuk diamalkan, menuju kebangkitan kembali Islam. (han)

buku / kitab







do'a supaya tidak lupa pd Allah

Abah dan harmoko

 DOA RASUL MUHAMMAD SAW SUPAYA TIDAK LUPA HATINYA KEPADA ALLAH SWT

Allahumma la tuhyina ala goflatin wala tuakhidna ala girotin waj'al akhira kalamina yamaulana minadunya koula la ilaha illallah muhamadurosulullah

الهى انت مقصودى ورضاك مطلوبى, اعطنىمحبتك ومعرفتك

Pengertian Mursyid


Mursyid adalah sebutan untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thoriqoh, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari  guru mursyid diatasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh yang musalsal dari Rasulullah SAW untuk mentalqin dzikir/wirid thoriqoh kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). Dalam thoriqoh Tijaniyyah sebutan untuk mursyid adalah “Muqoddam”.
Mursyid mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu thoriqoh. Karena ia tidak saja merupakan seorang pembimbing yang mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyyah sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran Islam dan terjerumus dalam kemaksiatan, tetapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian bagi para muridnya agar bisa wushul (terhubung) dengan Allah SWT. Karena ia merupakan wasilah (perantara) antara si murid dengan Allah SWT. Demikian keyakinan yang terdapat dikalangan  ahli thoriqoh.
Oleh karena itu, jabatan ini tidak di pangku oleh sembarang orang, sekalipun pengetahuannya tentang ilmu thoriqoh cukup  lengkap. Tetapi yang terpenting ia harus memiliki kebersihan 
 SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA' TAJUL ARIFIN


rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.
Bermacam-macam sebutan yang mulia diberikan kepada seorang guru musyid ini; seperti Nasik (orang yang sudah mengerjakan mayoritas perintah agama), Abid (orang yang ahli dan ikhlas mengerjakan segala ibadahnya), Imam (orang yang ahli memimpin tidak saja dalam segala bentuk ibadah syari’at ,tetapi juga masalah aqidah/keyakinan), Syaikh (orang yang menjadi sesepuh atau yang dituakan dari suatu perkumpulan), Sa’adah (penghulu atau orang yang dihormati dan diberi kekuasaan penuh) dan lain sebagainya.
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdy, seorang penganut thoriqoh Naqsyabandiyah yang bermadzhab Syafi’i dalam kitabnya Tanwirul Qulub Fi Muamalati ‘Allamil Ghuyub menyatakan, bahwa yang dinamakan Syaikh/Mursyid itu adalah orang yang sudah mencapai derajat Rijalul Kamal, seorang yang sudah sempurna suluk (laku)nya dalam syariat dan hakikat menurut Al-Qur’an, sunnah dan ijma’. Hal yang demikian itu baru terjadi sesudah sempurna pengajarannya dari seorang mursyid yang mempunyai maqom (kedudukan) yang lebih tinggi darinya, yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT. dengan melakukan ikatan-ikatan janji dan wasiat (bai’at) dan memperoleh izin maupun ijazah untuk menyampaikan ajaran suluk dzikir itu kepada orang lain.
Seorang mursyid yang diakui keabsahanya itu sebenarnya tidak boleh dari seorang yang jahil, yang hanya ingin menduduki jabatan itu karena didorong oleh nafsu belaka. Mursyid yang arif yang memiliki sifat-sifat dan kesungguhan seperti yang tersebut di atas itulah yang diperbolehkan memimpin suatu thoriqoh. Mursyid merupakan penghubung antara para muridnya dengan Allah SWT., juga merupakan pintu yang harus dilalui oleh setiap muridnya untuk menuju kepada Allah SWT. Seorang syaikh/mursyid yang tidak mempunyai mursyid yang benar diatasnya, menurut Al-Kurdy, maka mursyidnya adalah syaitan. Seseorang tidak boleh melakukan irsyad (bimbingan) dzikir kepada orang lain kecuali setelah memperoleh pengajaran yang sempurna dan mendapat izin atau ijazah dari guru mursyid di atasnya yang berhak dan mempunyai silsilah yang benar sampai kepada Rasulullah Saw. Al-Imam Ar-Roziy menyatakan, bahwa seorang syaikh yang tidak berijazah dalam pengajarannya akan lebih merusakkan daripada memperbaiki, dan dosanya sama dengan dosa seorang perampok, karena dia menceraikan murid-murid yang benar dari pemimpin-pemimpinnya yang arif.

Kriteria Mursyd


Seorang mursyid memiliki tanggung jawab yang berat. Oleh karenanya seorang mursyid itu harus memiliki kriteria-kriteria dan adab- adab sebagai berikut;

1.    Alim dan ahli di dalam memberikan irsyadat (tuntunan–tuntunan) kepada para muridnya dalam masalah fiqh atau syariat dan masalah tauhid atau akidah dengan pengetahuan yang dapat menyingkirkan segala prasangkan dan keraguan dari hati para muridnya mengenai persoalan tersebut.
2.    Arif dalam segala sifat kesempurnaan hati, segala etika, segala kegelisahan jiwa dan juga mengetahui cara menyembuhkannya kembali serta mempebaiki seperti semula.
3.    Bersifat belas kasih terhadap semua orang Islam, terutama mereka yang menjadi muridnya. Apabila melihat ada diantara mereka yang tidak dapat segera meninggalkan kekurangan-kekurangan jiwanya, sehingga belum bisa menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaannya yang kurang baik, maka dia besikap sabar, memperbanyak maaf dan tidak bosan mengulang nasehatnya serta tidak tergesa-gesa


 SYEIKH AHMADSHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN '


memutuskan hubungan murid yang seperti itu dari silsilah thariqohnya. Tetapi hendaknya dia tetap dengan penuh lemah lembut selalu bersedia memberikan bimbingan-bimbingannya kepada murid asuhannya.
4.    Pandai menyimpan rahasia para muridnya, tidak membuka aib mereka terlebih di depan orang banyak. Tetapi sebaliknya tetap mengawasinya dengan pandangan mata kesufiannya yang tajam serta memperbaikinya dengan caranya yang  bijaksana.
5.    Tidak menyalahgunakan amanah para muridnya, tidak menggunakan harta benda mereka dalam bentuk dan kesempatan apapun  dan juga tidak menginginkan apa yang ada pada mereka.
6.    Tidak sekali-kali menyuruh para muridnya dengan sesuatu perbuatan kecuali  jika yang demikian itu layak dan pantas dilakukan oleh dirinya sendiri. Demikian pula dalam melakukan ibadah yang sunnah atau menjauhi perbuatan yang makruh. Pendeknya dalam segala keadaan dan perasaan, dirinyalah yang harus menjadi contoh terlebih dahulu, baru kemudian disampaikan  suatu perintah atau larangan kepada para muridnya. Jika tidak demikian kesanggupannya, maka lebih baik hendaknya dia berdiam saja.
7.    Tidak terlalu banyak bergaul, apalagi bercengkerama dan bersendau gurau dengan para muridnya. Dia hanya bergaul dengan mereka sekali dalam sehari semalam dalam kesempatan dzikir dan wirid, sekaligus menyampaikan bimbingan-bimbingannya  berkaitan dengan masalah syariat dan thariqoh dengan merujuk kepada kitab-kitab yang menjadi pegangan alirannya. Sehingga dengan demikian dia dapat menghindarkan segala keraguan dan dapat membimbing para muridnya dalam beribadah kepada Allah SWT dengan amalan-amalan yang sah.
8.   Mengusahakan agar segala perkataannya bersih dari pengaruh nafsu dan keinginan, terutama kata-kata yang pendapatnya itu akan memberi dampak batiniyyah pada muridnya.
9.    Bijaksana, lapang dada, dan ikhlas. Tidak memerintahkan kepada para muridnya sesuatu yang menurutnya mereka tidak sanggup untuk itu dan senantiasa bermurah hati didalam memberikan pengajaran kepada mereka.
10.  Apabila ia melihat seorang murid, yang karena selalu bersama- sama dan berhubungan dengannya lalu menampakkan ketinggian hatinya maka hendaknya segera dia perintahkan si murid tersebut  pergi berkhalwat (menyendiri) ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat dengan dirinya.
11.  Apabila dia melihat kehormatan dirinya dirasa berkurang pada perasaan  dan hati  para muridnya, hendaklah ia segera mengambil inisiatif yang bijaksana untuk mencegah hal tersebut. Karena berkurangnya rasa percaya dan rasa hormat seorang murid kepada guru mursyidnya adalah merupakan suatu keburukan yang membahayakan  bagi pribadi si murid.
12.   Memberikan petunjuk-petunjuk tertentu dan pada kesempatan-kesempatan tertentu kepada para muridnya untuk memperbaiki ahwal (perilaku dan  keadaan) mereka.
13.  Memberikan perhatian yang khusus pada kebanggaan  rohani yang sewaktu-waktu timbul  pada diri para muridnya yang masih dalam bimbingan dan pengajaran. Kadang ada seorang murid yang menceritakan suatu ru’yah (mimpi) yang dilihatnya, mukasyafah (tersingkapnya hal-hal ghaib) yang terbuka baginya dan musyahadah (menyaksikan hal-hal yang gaib) yang dialaminya, yang didalam semua itu terdapat  hal-hal yang istimewa, maka hendaklah dia berdiam diri dan tidak banyak menanggapi hal tersebut. Sebaliknya, dia berikan kepada murid tersebut tambahan amalan yang dapat menolak sesuatu yang tidak benar. Sebab jika dia menanggapinya, dikhawatirkan justru akan terjadi sesuatu yang dapat merusakkan jiwa dan hati si murid. Karena memang seorang murid thariqoh bisa sewaktu-waktu mengalami peningkatan rohani, tetapi sering terjadi hal-hal yang tidak benar menurunkan martabatnya kembali.
14.  Melarang para muridnya banyak berbicara dengan kawan- kawannya kecuali dalam hal-hal yang bermanfaat, terutama melarang mereka membicarakan karomah-karomah atau wirid- wirid yang istimewa. Karena jika dia membiarkan hal tersebut, lambat laun si murid bisa menjadi rusak karenanya, sebab ia akan bertambah takabbur dan  berbesar diri terhadap yang lainnya.
15.  Menyediakan tempat berkhalwat yang khusus bagi para muridnya secara perorangan, yang tidak setiap orang boleh masuk kecuali untuk keperluan khusus. Begitupun dirinya, juga menyiapkan tempat berkhalwat khusus untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya.
16.  Menjaga agar para muridnya tidak melihat segala gerak-geriknya, tidak melihat cara tidurnya, cara makan minumnya dan lain sebagainya. Karena yang demikian itu, sewaktu- waktu  bisa saja akan  justru mengurangi penghormatan si murid kepadanya.
17.  Mencegah para murid memperbanyak makan, karena banyak makan itu bisa memperlambat tercapainya latihan-latihan rohani yang ia berikan kepada mereka. Dan kebanyakan manusia itu adalah  budak bagi kepentingan perutnya.
18.   Melarang para muridnya berhubungan aktif dengan mursyid thariqoh yang lain, karena yang demikian itu acap kali memberikan akibat yang kurang baik bagi mereka. Tetapi apabila ia melihat  bahwa hal itu tidak akan mengurangi kecintaan para muridnya kepada dirinya dan tidak akan mengguncangkan pendirian mereka, maka yang demikian itu tidak apa- apa.
19.  Melarang para muridnya terlalu sering berhubungan dengan penguasa dan pejabat tanpa adanya keperluan tertentu, karena hal ini akan dapat membangkitkan dan membesarkan nafsu duniawi mereka serta membuat lupa bahwa mereka dididik berjalan menggapai  kebahagiaan akhirat yang hakiki.
20.  Menggunakan kata–kata yang lemah lembut serta menawan hati dan fikiran dalam khutbahnya. Jangan sekali-kali khutbahnya berisi kecaman  dan ancaman, karena hal itu akan  dapat membuat jiwa para muridnya jauh darinya.
21.  Apabila dia berada di tengah para murid-muridnya, hendaklah ia duduk dengan tenang dan sabar, tidak banyak menoleh kanan-kiri, tidak mengantuk apalagi tidur, tidak menjulurkan kaki di tengah pertemuan, tidak memejamkan mata, tidak merendahkan suaranya ketika berbicara dan  tidak melakukan hal-hal yang kurang etis lainnya. Karena semua yang dilakukan itu akan diikuti para muridnya yang menganggapnya sebagai  contoh-contoh yang mesti mereka tiru.
22.  Tidak memalingkan muka ketika ada seseorang atau beberapa orang muridnya menemuinya. Ketika akan menoleh ke arah lain, dipanggilnya muridnya itu meskipun tidak ada sesuatu yang akan dipertanyakan. Dan bila mendatangi para muridnya, dia tetap menjaga etika dan sopan-santun yang sebaik-baiknya.
23.  Suka menanyakan muridnya yang tidak hadir pada pengajarannya dan mencari tahu sebabnya. Apabila murid itu sakit dia segera berusaha menengoknya. Apabila sedang ada uzur, maka ia kirimkan salam kepadanya.
 

sholat sunat Nisfu' Sya'ban

SHALAT SUNNAT NISFU SYA'BAN
Shalat sunat Nisfu Sya’ban tahun ini, dilaksanakan pada hari Rabu malam Kamis, tanggal 5 Agustus 2009 M (malam 15 Sya’ban 1430 H). Pada malam ini, ditutuplah “Buku Catatan Perjalanan Hidup” setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Shalat sunat Nisfu Sya’ban. Shalat ini sebanyak 100 rakaat, 1000 qulhuwalloohu ahad. Baca juga Maklumat Abah Anom yang ditandatangani pada 1 Juni 1982 mengenai hal ini....
Niatnya : Usholli sunnatan nisfu sya’ban rok’ataini (imaaman/ma’muuman) lillahi ta’alaa. Allaahu akbar
(Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.
Bacaannya: Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas (Qulhu walloohu ahad) 10 kali
Waktunya : Setelah shalat sunat ba’diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba’diyah Maghrib, Nisfu Sya’ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba’diyah Isya, dzikir, lanjutan Nisfu Sya’ban;).
Do’a setelah shalat sunat Nisfu Sya’ban:

nisfu_syaban_doa_1
Artinya : “Ya Allah! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti.
Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”.
Ya Allah dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan, hindarkan ya Allah kami dari bala’i/musibah yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya, sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah “. Washallallahu ‘alaasayyidina Muhammadin wa alaa aalihii washohbihii wasallam. Walhaldulillahi robbil ‘alamiin.
                         
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya

Pos Box No. 1 Panumbangan Tasikmalaya

MAKLUMAT
Dari : Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya
Kepada : 1. Pengurus Yayasan Serba Bakti PPS
    2. Sesepuh Ikhwan TQN PPS
    3. Muballigh Muballighoh PPS
    4. Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PPS
Assalamu'alaikum wr.wb.
1. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa setiap bulan Sya'ban kita juga melaksanakan Shalat Sunnat Nisfu Sya'ban. Hal tersebut kita laksanakan berdasarkan keterangan dari Hadits Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab al-Ghoniyyah litthoolibi thoriqil haq lisyaikhi 'abdil qoodiiril jailanil hasani (Dari kitab Ghoniyyah bagi orang-orang yang mencari jalan Allah yang haq, karangan Syekh Abdul Qodir Jailani keturunan Hasan bin 'Ali) halaman 192.
 
Artinya : Fasal ini menerangkan tentang shalat yang berlaku pada malam Nisfu Sya'ban. Adapun shalat yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya'ban adalah 100 rakaat dengan 1000 kali membaca Qul huwalloohu ahad. Pada setiap rakaat setelah membaca Fatihah kemudian membaca Qul Huwalloohu ahad 10 kali. Dan shalat semacam ini disebut sholaatul Khoiir; bermacam-macam keberkahannya. Ulama shalaf yang sholeh selalu berkumpul untuk melaksanakan shalat ini (shalat Nisfu Sya'ban) serta dilaksanakan dengan cara berjamaah. Di dalam shalat sunat nisfu ini terdapat keutamaan yang banyak dan pahala yang berlipat ganda.
Diriwayatkan dari al-Hasan Rohimahullooh, sesungguhnya ia berkata : telah memberitakan kepadaku 30 orang Sahabat-sahabat Rasulullah Saw. "Sesungguhnya siapa-siapa yang mengerjakan shalat pada malam ini yakni (malam Nisfu Sya'ban), maka Allah memberi kepadanya 70 kali penglihatan dan Allah memberi kepadanya pada setiap penglihatan 70 kebutuhan, pemberian yang paling rendah adalah ampunan Allah Swt.

2. Himbauan khusus kepada para Muballigh PP. Suryalaya. Abah mengharapkan kiranya agar para Muballigh :
a. Tetap menjadi contoh tauladan bagi para kaum Muslimin Muslimat Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah baik tingkah lakunya, ucapannya, perbuatannya maupun amaliyahnya.
b. Sebaiknya atau diharuskan untuk menseponsori dalam kebaikan, khususnya dalam amaliyah ubudiyah dan hendaknya selalu tampil menjadi pimpinan/imam begi para Ikhwan untuk melaksanakan shalat berjamaah, dzikir, khotaman dan ibadah-ibadah lainnya.
c. Dikala akan berdakwah ditengah-tengah Ikhwan TQN harus diawali dengan ibadaha berjamaah (shalat, dzikir, khotaman dan lain-lain). Kemudian harus menjadi keyakinan para Muballigh Muballighoh bahwa menyampaikan ilmu itu harus dapat dan harus bisa mengalamkan terlebih dahulu apa-apa yang telah di sampaikan kepada para Ikhwan TQN.
Bukankan Allah berfirman di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 44 yang telah sama-sama kita ketahui :
Artinya : Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian/kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca? Maka tidakkah kamu berfikir?
d. Jangan bertentangan segala ucap laku dengan TANBIH, yang isinya antara lain "Mengikuti perintah agama dan negara"
e. Agar lebih memperbanyak/memperdalam ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dalam rangka berhasilnya pelaksanaan dakwah islamiah.
   
Demikian penjelasan mengenai shalat sunnat Nisfu Sya'ban. Mudah-mudahan amal kita semua mendapat ridho dari Allah Swt. Dan mudah-mudahan para Muballigh Muballighoh tambah giat dalam melaksanakan dakwah islamiyah di bumi negara tercinta ini, demi berkembangnya agama Islam umumnya dan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah pada khususnya.
Wa'alloohi tawakkalna wailahil mashiir
Wassalamu'alaikum wr.wb.





Lidaif'il Bala' bulan Shofar

Tata Cara Pelaksanaan
Shalat Sunat Lidaf’il Bala
Pada Rabu Terakhir Bulan Shofar
Sholat Sunat Lidaf’il Bala Rabu Terakhir bulan Shofar pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 25 Pebruari 2009. dilaksanakan pada pagi hari setelah sholat Isyraq, Isti’adzah dan Istikharah.
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52. dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam. Niatnya :
niat
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :
istighfar
Abdi neda panghampura. Ka Gusti Allah nu Agung, Ka Gusti Allah nu Agung. Teu aya deui Pangeran. Anging Allah, Anging Allah, anu hurip anu jumeneng ku Anjeun. Abdi tobat ka Pangeran, Abdi tobat ka Pangeran, saperti abdi nganiaya. Teu ngamilik diri abdina pribadi. Teu ngamilik madhorotna. Teu ngamilik manfaatna. Teu ngamilik kana maotna. Teu ngamilik kana hirupna. Teu ngamilik pigelarna.
(Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Do’a setelah shalat lidaf’il Bala:
doa
Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.

Minggu, 13 Desember 2009

Tanbih

Ilaa hadrhotis syekh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad



TANBIH








Tanbih ini dari Syaekhuna Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah.
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian.
Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.

Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.

Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
  1. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
  2. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).
  3. Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yahng lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
  4. Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam a. s. mengingat ayat 70 Surat Irso yang artinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah yang artinya :
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara".
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6 :”Agamamu untuk kamu, agamaku untuk aku”,
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/ penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dlohir-bathin, dunia maupun akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya “ Budi Utama-Jasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Amin.
Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan

(KH.A Shohibulwafa Tadjul Arifin)

UNTAIAN MUTIARA

Jangan membenci kepada ulama yang sejaman

Jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain

Jangan memeriksa murid orang lain

Jangan mengubah sikap walau disakiti orang

Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu

 Pangersah guru Almarhum



Daftar wakil talkin suryalaya

DAFTAR WAKIL TALQIN TQN
YANG DIANGKAT OLEH
KH. A SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN
PONDOK PESANTREN SURYALAYA -TASIKMALAYA
No
Nama Lengkap / Panggilan
Tahun Pengangkatan
Alamat
Photo
1
KH. Anwar (Alm)
-
-
-
2
Topel Muhammad (Alm)
-
-
-
3
KH. R. Abdullah Syarif
14 April 1972
Jl. Perjuangan No. 104 Ciawi
Tasikamalaya 46156
Tlp. (0265) 455165 - 454560
4
KH. A. Muhaeminul Aziz
1972
Jl. Stekmal No. 7 Kp. Gelar
Rt/Rw. 003/015 Kel. Pamuyanan
Cianjur. Tlp. (0263) 264970

5
KH. Zarkasih (Alm)
-
Cikatomas - Tasikmalaya
-
6
Haji Ali Bin Haji Mohamed
26 Januari 1975
Blk 297B, Compassvale Street
#06-06 Singapore 242297
Tlp. (065) 64492492

7
Ustadz Said (Alm)
1976
Kedah - Malaysia
-
8
Haji Mohamed Trang Bin Issa
1978
Lot.4278 Semariang Baru Pasa II
JI. Cendrawasih Petra Jaya, Kucing , Serawak, Malaysia
Tlp. (00160) 84- 445636
9
Ajengan Abbas (Alm)
-
Banjar
-
10
Ust. Hj.M.Otsman bin H.Abdul Latif (Alm)
1978
Inabah II Kg. Sungai Ikan Km.25 Jl.Kelantan 21060 Trengganu Malaysia
Tlp. (001604)7825755
-
11
Ajengan Dahlan (Alm)
-
Cikalong ,Cianjur
-
12
KH. Kurdi Mustafa
1984
Desa Sukaurip, Kec. Balongan - Indramayu
Tlp. (0234) 428635
-
13
Hj. Mohd. Zuki As Syujak bin Syafie
13 Desember 1986
Pondok Remaja Inabah I Malaysia
Jabal Suf, Kampong Paya, Mukim Padang Temak 06300 Kuala Nerang, Kedah, Malaysia.
Tlp. 04-7823996
Fax. 04-7823997
14
KH. Abdul Syukur Bin H. Usman (Alm)
-
Jakarta
-
15
Ust.H.Roni (Alm)
-
Kalimantan Barat
-
16
Ust. Lukman H. Kamiludin
8 November 1984
Jl. Tgh. Abd. Karim Gersik Rt.07
Desa Gelogor Kec. Kediri lobar
Tlp. (0370) 673408
17
KH. Komarudin Hasan (Alm)
29 Agustus 1986
Pecolotan Rt.05/Rw.11 Sugihwaras Pemalang Tlp. (0284) 5806657

18
KH. Mahfud Ali (Alm)
1986
PP. As-Shommi'iyah Ds.Sowongan Aliyan Kebumen Jawa Tengah
-
19
KH. Noor Anom Mubarok, BA
1987
Jl. Bogo No. 26 Bandung
Tlp. (022) 7311808
20
K. Muslih Anwar (Alm)
12 Oktober 1987
Pontren Al-Falah Salafiah, Ngetas-Sriwedari
Muntilan, Magelang - Jawa Tengah
-
21
KH. R. A. Rohim Mahmud
8 Oktober 1988
Trusmi Wetan No.35Cirebon 45154
Tlp. (0231) 323261

22
KH. Zaenal Abidin Anwar
30 Agustus 1990
Ponpes Suryalaya Ds. Tanjungkerta Kec.Pagerageung-Tsm 46158
Tlp. (0265) 455810

23
Drs. H. Otong Sidiq Djajawisastra
30 Agustus 1990
Desa Sindanghayu Kec. Banjarsari
Tlp. (0265) 6650594
24
KH. M. Abdul Gaos SM.
30 Agustus 1990
Cisirri, Ciomas,Panjalu Ciamis
Tlp. (0265) 790450

25
KH. Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab
16 Oktober 1994
Kp. Nagrog Jl. Wanasari Slabin Tana Kec/Kab. Sukabumi
Tlp. (0266) 225267

26
KH. Abdul Rasyid Effendi,BA (Alm)
16 Oktober 1994
Komp. Seno Lama No.21 Rt.004 Rw.04 Kel. Pejaten Timur
Tlp. (021) 79198374

27
Prof. DR. Juhaya S. Praja
16 Oktober 1994
Jl. Permai III/54 Cipadeng Permai Bandung Tlp. (022) 7802379

28
KH. Abdul Salam Nasution, SH (Alm)
16 Oktober 1994
Jl. Kiaracondong No.316 Kota Bandung – Jawa Barat
Tlp. (022) 7308515
29
H. M. Pupu AS Farauq AM (Alm)
16 Oktober 1994
Kp. Karangdan, Mekarjaya, Pada Kembang Singaparna Tasikmalaya
Tlp. (0265) 543174
30
KH. Arief Ichwanie AS
16 Oktober 1994
Jl. Ciporeat No.100 Pasanggrahan 04/02 Ujungberung 40617 Bandung
Tlp. (022)7800957

31
Ustadz Muhsin Sanusi (Alm)
16 Oktober 1994
Jl. Perintis Kemerdekaan 36 Kp.Neglasari Rt.03/024 Cibadak - Sukabumi
Tlp. (0266) 536372
32
KH. Mohammad Helmy Basyaiban
16 Oktober 1994
Jatipuro VIII no.15 Surabaya
Tlp. (031) 3282380

33
Drs. H. M. Thoha Abdurrahman
16 Oktober 1994
Jl. Babarsari TB 16 no.12 Depok
Tlp. (0274) 485054

34
KH. Shaleh Thalib (Alm)
16 Oktober 1994
Jl.Tanjungpura Gg.Kemboja 49, Pontianak Kalimantan Barat
-
35
KH. Muhammad Nur bin H. Abd.Fatah
16 Oktober 1994
Jl. Komodor Yos Sudarso Gg. Saga
No.27 Pontianak Kalbar
Tlp. (0561) 778844

36
KH. Drs. A. Gholib Siregar
16 Oktober 1994
Jl. Terusab Cibaduyut
Komp. Cibogo indah 17 Rt.01/Rw.17 Cangkuang Bandung
Tlp. (022) 5409774

37
KH. Ahmad Jahri Anwar
16 Oktober 1994
Jl. H.Sapuan No.509 Pacar Tirto Pekalongan
Tlp. (0285) 433857

38
KH. Yususf Thobari (Alm)
16 Oktober 1994
YLI. Daarul Mualimin ,Cikaret
Jl.Goa Para Sukaraja, Sukabumi
-
39
Syekh Abdul Latif Deli
16 Oktober 1994
Jl. Kapten Rahmad Budin Ling.15 Kel. Terjun Kec. Medan Merelan
Tlp. (061) 6853643

40
Ustadz Haji Mansur bin Saleh
20 April 1996
Kampung Sri Alam Peti Surat 462 91308 Semporna
Tlp. 089-782553
41
KH. Husni bin H. Abdul Khoer (Alm)
1 Agustus 1996
Kp. Lio Rt.03/01 Desa. Sibanteng Kec. Liang Bogor
Tlp. (021) 640044
-
42
KH. M. Mastur Shomad (Alm)
4 November 1997
Depan PP. Alhamdaniyah Panji Buduran Sidoarjo. Siwalan Panji RT.02 Rw.I Buduran Sidoarjo
Tlp. (031) 8952985
43
Prof. DR. HM. Zurkani Yahya (Alm)
10 November 1998
Jl. A. Yani Km. 6,8 Komp. Margasari Permai Blok A no.2 Rt.4 K.Hanyar I Kab.Banjar
Tlp. (0511) 254229
44
Drs. H. Wahfiudin
1998
Jln. Balai Pustaka V/3 Rawamangun
Jakarta 13220
Tlp.(021) 470404 – 4712755
-
45
DR. Syekh H. Abd. Jabar Malik (Alm)
1998
Jl.Banten VI No.203 Rt.04 Rw.01 Kel.16Ulu Kec.Sebrang UluII Kodya Palembang
Tlp.(0711) 5155011
-
46
Prof. DR. H. A. Tafsir, MA
1999
Margahayu Raya Blok.K
Tlp. (022) 7564859

47
KH. Beben Muhammad Dabas
11 Pebruari 2000
Ds. Pamijahan Rt.01/02 Bantarkalong Tasikmalaya
Tlp. (0265) 581006

48
KH. Miftah Mintarham
27 Juni 2000
Tulus Rejo I, Ds. Tempeh Lor Kec.Tempeh Kab. Lumajang Jatim
Tlp. (0334) 521640

49
KH. Abdul Rosyad (Alm)
2001
Kp.Comrang Ds.NamboUdik Kec.Cikande Kab.Serang Banten
-
50
KH. A. Misbah Masduki (Alm)
3 Juni 2001
Sindangsari Rancapaku Kec.Padakembang Singaparna–Tsm
Tlp. (0265) 543515
51
KH. Mohammad Busyaeri
3 Juni 2001
Grobog Kulon Pangkah Tegal
Tlp. (0283) 444733

52
H. Abdul Manan bin Mohamed
20 September 2001
1612 Kg. Merbau Patah 20050 Kuala Terengganu, Terengganu Malaysia
Tlp. 019-9360769
53
KH. Ahmad Sanusi Ibrahim
2001
PP. Al-Madaniyah Desa Jaro Kec.Jaro Kab. Tabalong – KalSel
Tlp. (0526) 21897
-
54
KH. Moch. Ali Hanafiah Akbar
25 Mei 2002
Jl. Sidotopo Kidul No. 146-148 Surabaya
Tlp. (031) 3760534
55
Drs. H. Irham Fachruzie (Alm)
4 Agustus 2002
Jl. Ir. Juanda Rt.02/01 No.91
Sampit Kalimantan Tengah
Tlp. (0531) 25218
56
H. Iskandar Zulkarnaen
7 Maret 2004
Kp. Setiasara Rt.003 Rw.005
Ds. Bojongkasih Kec.Kadupandak
Kab.Cianjur
57
TGK. Hasan Muda
13 Maret 2005
Desa Meudheun - Lamnojaya - Aceh Jaya
Nangroe Aceh Darussalam
Tlp. 081360227239
-
58
TGK. H. Sulfanwandi, S.Ag
13 Maret 2005
Jln. Mesjid No. 1 Jungkob Kec. Darussalam
Aceh Besar - Nangroe Aceh Darussalam
Tlp. (0657) 52790
-
59
 Tun Hj. Sakaran Bin Dandai
2 September 2005
No. 1 Lorong Likas, Kota Kinabalu - Sabah
Malaysia - Po. Box. 10503, 88400
60
 H. Muhammad Sholeh
2 September 2005
Jl. Dharmawanita IV no.25 Rt. 008/01
Rawa Buaya - Cengkareng - Jakarta Barat
Tlp. (021) 5401195
61
 H. Bahaudin Masruri
2 September 2005
Kp. Karamat Desa Bojonglarang
Kec. Jati - Cianjur
62
 H. Miftahul Manan
2 September 2005
Cihideung - Bojonglarang - Cianjur
63
 Drs. H. Anhari Basuki, SU
2 September 2005
Jl. Banteng Utara VI / II Semarang
Tlp. (024) 6704511 - 6714906
64
 Drs. H. Muhammad Rusfi, M.Ag
2 September 2005
Jl. Raden Pemuka no.7 Gunung Sulah
Bandar Lampung
Tlp. (0721) 707426
65
 Drs. H. Nur Muhammad Suharto
2 September 2005
Jl. Nusa Indah no.6 Sanggau
Kalimantan Barat
Tlp. (0564) 21774
66
 H. Moh. Asrori Cholil
2 September 2005
Jl. Masjid 12, Baureno, Bojonegoro - Jatim
Jl. Pengukiran 5/57 Pekojan - Jakarta Barat
Tlp. (021) 6913313 - 6901404
67
 H. Nadori
2 September 2005
Lengkong Rt. 03 Rw. 03 Kecamatan Bojong
Kabupaten Tegal - Jawa Tengah
68
H. Thohir Abdul Qohir
2 September 2005
Cibogo I Rt. 07 Rw. 01 Desa Cibogo
Kecamatan Darnaraja - Sumedang
69
 Ustadz M. Sirojudin Ruyani
2 September 2005
Jl. Mataram 19 no.12 Prumnas III
Karawaci Tangerang
Tlp. (021) 5912689
70
Ustadz Shaifudin bin Maulup
2 September 2005
Kampung Masjid LAma BT. 8, 71900
Labu Seremban, Negeri Sembilan - Malaysia
Tlp. 06-7915721 Fax. 06-7913721
71
 Drs. H. Sandisi
25 November 2005
Kp. Godebag Rt.03 Rw. 01 (Pontren Suryalaya)
Desa Tanjungkerta Kec. Pagerageung
Kab.Tasikmalaya - Jawa Barat
Tlp. (0265) 455859
72
H. Amin Abdullah
1 Desember 2007
Jl. Bojonegara - Pegantungan No. 1
Cilegon - Banten
Tlp. (0254) 391318
73
Kholil Sa'id
1 Desember 2007
Kp. Gunung Girang Desa Citaman
Kec. Ciomas Kab. Serang - Banten
Tlp. 081513292184
74
Abd. Manaf bin Abidalah
12 Agustus 2008
Kg. Jawa Kongsi 10 Tawau - Sabah - Malaysia
Tlp. 089-78880

-
75
H. Fadli Muntahi
12 Agustus 2008
Tamba agung Ares Ambunten, Sumenep Madura
76
H. Maimun Busthomi
12 Agustus 2008
Pakamban - Peragaan Madura
77
H. Ahmad Athorid Siraj
12 Agustus 2008
Jl. Lawangan Daya Rt. 10 Rw. 4 Pamekasan Madura
Tlp. 0324 - 324001
78
H. Saifullah, BA
12 Agustus 2008
Desa Kerpangan Kec. Leces Kab. Probolinggo
Jawa Timur
Tlp. 0335-680653
-
79
Drs. H. Muhammad Husni (Alm)
12 Agustus 2008
Aengbajaraja - Bluto - Sumenep
Tlp. 0328-415035
-
80
H. Hasim Sanusi
12 Agustus 2008
Desa Rombiya Barat Kec. Ganding Sumenep - Madura
Tlp. 0328-667521
-
81
Drs. H. Maliki Thohir
16 Oktober 2008
Jl. Dr. Wahidin 130 Sidoarjo – Jawa Timur
Tlp. 031-8056264
82
Muzakki, S.Ag
16 Oktober 2008
Perum Berlian Kencana Sari Blok I/4 Panjunan Sukodono Sidoarjo
Tlp. 031-72004389
83
H. Abdurrahman Hasan
16 Oktober 2008
Jl. Sulubussalam Rt 87 No. 35 Balikpapan
Tlp. 0542-861592
84
H. Achmad Zuhri
16 Oktober 2008
Jl. Benowo Gg. III No. 14 Rt. 02 Rw. 02 Surabaya
Tlp. 031-7406550
85
Drs. KH. Syakerani Naseri
16 Oktober 2008
Jl. Pekapuran Raya Rt 9 no. 41 Banjarmasin Timur - Kalimantan Selatan
Tlp. 0511-7585369
86
Saprulloh
16 Oktober 2008
Jl. Pendreh Rt 33 Prum. H. Nurhalis No. 08 Muara Teweh Kalimantan Tengah
Tlp. 081349304144
87
Drs. Syamsurijal
5 Juni 2009
Jl. Kakatua II Blok B/10 Perumnas Lompoe
Kel. Galung Maloang Kec. Bacukiki Parepare
Sulawesi Selatan
Tlp. 0421 - 3313068


Pengikut