Ilaa hadhorotin nabiyyil musthofaa muhammadin shollalloohu' alaihi wasallam. Wa'alaa aalihii wa ash haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa liman dakhola fii baitihil kiroomi ajma'iin. Syaiun lillaahi lahum.al fateha.
Tsumma ilaa arwaahi aabaa ihii wa ummahaatihii wa ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliin. Wa ilal malaa ikatil muqorrobiina wal karuubiyyina wasy syuhadaa'i wash shoolihiina wal aali kullin wa ash haabi kullin wa ilaa ruuhi abinaa Aadama wa ummina hawaa'a. Wamaa tanaasala bainahumaa ilaa yaumiddiin. Syaiun lillaahi lahum. AL-FATEHA.
Tsumma ilaa arwaahi saadaatina wa mawaaliina wa a immatinaa abi bakarin wa U'maro wa utsmaana wa aliyyi wa ilb baqiyyatish shohaabati wal qoroobati wattaabi'ina wa taabi'it taabi'iina lahum bi ihsaanin ilaa yaumiddin. Syaiun lillaahi lahum. AL FATEHAH.
THORIQOOT QOODIRIYYAH WAN NAQSABANDIYYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA SYEKH AKMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN ( ABAH ANOM )
Senin, 21 Desember 2009
Jumat, 18 Desember 2009
Rhobitho
Rhobito
Assalaa_mu’alaika Yaa maa_laikaz zamaa_ni , wa Yaa imaa_mal makani wa yaa Qoo_ima bi amrir Rohman, wa yaa waa_ritsal kitaa_bi, wa Yaa naa_iba rosuu_lillahi sholallahu ‘alaihi wa sallama. Wa yaa ahli waqtihi kulluhum, wa yaaminas samaa_i wal ardli ‘aa_idatahu waya may yunazzilal ghoitsa bi da’wa_tihi wa yudirod _dlor a’bi barokatihi syakh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad ra,syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin ra. wa rohmatullahi wa barokaa__tuhu,
Selasa, 15 Desember 2009
Masalah ke 23
Apakah kalimat tashowwuf ada di dalam al qur'an ?
Jangankan di dalam alquran, dimulut andapun ada. Beberapa tahun usia mulud anda semenjak lahir sampai sekarang, kalimat itu sudah ada pada dirimu, kali ini baru keluar, bearti anda menanyakan apa yang telah ada pada dirimu sendiri, tetapi anda belum mengetahuinya, maka bertanya kepada yang telah sangat mengetahui, maka bertanya kpd yg telah sangat mengetahui hal itu ahlinya. Tidak boleh bertanya tentang sesuatu kepada yang bukan ahlinya.
Demikianlah alquran memberikan petunjuk kepada kita, agar usaha kita tidak sia sia. Saya bukan ahli dalam hal itu
Jangankan di dalam alquran, dimulut andapun ada. Beberapa tahun usia mulud anda semenjak lahir sampai sekarang, kalimat itu sudah ada pada dirimu, kali ini baru keluar, bearti anda menanyakan apa yang telah ada pada dirimu sendiri, tetapi anda belum mengetahuinya, maka bertanya kepada yang telah sangat mengetahui, maka bertanya kpd yg telah sangat mengetahui hal itu ahlinya. Tidak boleh bertanya tentang sesuatu kepada yang bukan ahlinya.
Demikianlah alquran memberikan petunjuk kepada kita, agar usaha kita tidak sia sia. Saya bukan ahli dalam hal itu
Sholat hajat.
Yaa Syeikh Muhyiddin.Yaa Sayyidina Muhyiddin. Yaa Maulana Muhyiddin. Yaa Makhduma Muhyiddin. Yaa Khowajah Muhyiddin. Yaa Syaah Muhyiddin. Yaa Darwiisya Muhyiddin Yaa Quthba Muhyiddin. Yaa Suthoona Muhyiddin. Yaa Ghoutsa Muhyiddin. Yaa Sayyidas Saadaati Abdul Qodir Muhyiddin, Yaa Ubaidalloh aghistnii biidznillah, wayaa syaikhots Tsaqolaini ahgitsnii waamdidnii fi qodloi haajatii...(disebut hajatnya) diakhiri dng do'a penyerahan total hanya kpd Alloh: Allahhumma lakal kullu wa bikal kullu wa minkal kullu wa ilaiykal kullu wa antal kullu wa kullul kulli birohmatika yaa arhamarrohhimiin. Artinya: Yaa Alloh hanya milik Mu semuanya, dan hanya oleh Mu semuanya, dan hanya dari Mu semuanya, dan hanya kepada Mu semuanya dan hanya Engkau segala galanya, dan semuanya dari semuanya hanya dng rohmad Mu semata mata. Yaa Alloh yang Maha pengasih diatas semuanya yang belas kasih''
Pertemuan wakil talkin
SURYALAYA - Acara pembukaan Pertemuan Khusus para Wakil Talqin TQN Suryalaya telah usai ketika kami datang. Para Wakil Talqin satu persatu keluar dari madrasah -salah satu ruang di kediaman Abah Anom yang sering digunakan untuk menerima tamu- dan bersiap-siap untuk berziarah ke makam Abah Sepuh (KH. Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad) -pendiri Pondok Pesanteren Suryalaya, Mursyid TQN Suryalaya yang ke-36- di Puncak Suryalaya, sebelah barat Masjid Nurul Asror.Ketika suasana itu terjadi, kami baru saja tiba dari Jakarta. Sambil mencari lokasi parkir, isuzu panther diarahkan ke dataran tinggi di luar komplek pesantren. Kami memutuskan untuk memarkir mobil di halaman selatan komplek pemakaman keluarga Ponpes Suryalaya. Agar bisa langsung ikut prosesi ziarah ke makam Abah Sepuh bersama-sama para Wakil Talqin.
Karena sudah batal wudhu, kami segera menuju tempat wudhu untuk bersuci. Dari tempat bersuci ini kami melihat satu persatu Wakil Talqin mulai menaiki anak tangga menuju Puncak Suryalaya. Selesai bersuci, kami segera menuju bangunan makam Abah Sepuh. Puluhan Wakil Talqin telah mengambil posisi duduk bersila di depan makam Abah Sepuh di Ruang Utama.
Makam Abah Sepuh adalah sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah seluas + 200 m2. Bangunan itu terdiri dari tiga ruangan dan memiliki pintu masuk dan keluar dari arah selatan dan timur. Jika kita masuk dari kedua pintu itu, akan tampak ruangan lapang yang menyita separuh dari keseluruhan bangunan makam. Ruangan ini adalah Ruangan Terluar.
Untuk memasuki Ruang Utama makam Abah Sepuh, jamaah harus memasuki ruang antara Ruang Terluar dan Ruang Utama. Ruang Antara itu disekat oleh dinding kaca yang transparan. Memanjang dari timur ke barat. Diantarai oleh dua buah pintu disisi paling timur dan barat yang tidak berdaun. Luasnya kira-kira sepertiga dari ruangan terluar. Sampai tulisan ini disusun, baru ada satu makam yang menempati ruang antara, yaitu makam Almh. Ibu Hj. Endah, putri Abah Sepuh di sisi paling barat.
Ruang Utama adalah tempat jasad Abah Sepuh dikebumikan. Untuk memasuki Ruang Utama, jamaah ziarah harus melewati sebuah pintu kaca yang selalu terkunci. Biasanya jarang orang yang bisa masuk ke Ruang Utama, hanya pihak keluarga Abah Sepuh dan tamu-tamu kehormatan saja yang diperkenankan memasukinya.
Jasad almarhum Abah Sepuh dikebumikan sejak tahun 1956. Pada permukaan tanah yang memendam jasad beliau yang mulia, dipasang batu nisan yang indah dikelilingi keramik berwarna abu-abu. Di atasnya kain kelambu putih menyelimuti. Tertata rapi dan disangga empat tiang di tiap sudut. Di Ruang Utama itu hanya ada satu pusara dan menyisakan banyak ruang kosong di sekelilingnya. Di ruangan kosong itulah para Wakil Talqin mengelilingi makam Abah Sepuh. Sementara itu, jamaah ziarah lain memadati Ruang Antara dan Ruang Terluar.
Mereka tunduk dalam posisi tawajuh. Menghubungkan qalbu masing-masing dengan Wali Mursyid Abah Anom dan Abah Sepuh. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Keheningan dalam usaha wushul pada-Nya. Keheningan dalam kesibukan mengingat-Nya. Keheningan dalam membangun ‘komunikasi’ dengan-Nya. Keheningan dalam dzikir khofi.
Beberapa menit kemudian terdengar suara Ajengan Njen (KH. Zaenal Abidin Anwar) -satu dari tiga orang Pengemban Amanah Pangersa Abah- memimpin tawassul. Rangkaian hadharah dilantunkan diikuti pembacaan Surah Al Fatihah oleh jamaah ziarah, demikian berseling antara hadharah dan Surat Al Fatihah berulang selama tujuh kali. Setelah itu terdengar jelas para jamaah melantunkan surat-surat terakhir di dalam Al Qur’an. Hingga tuntas rangkaian wirid tawassul TQN Suryalaya.
Tidak lama berselang, kalimat thoyyibah terdengar. Seluruh jamaah ziarah mengucapkannya dengan mantap. Dzikir Laa ilaaha ilallaah terdengar bergemuruh. Menyesaki ruang-ruang kosong nurani. Terhujam di dada sebelah kiri, setiap satu kata terakhir kalimat thoyyibah terucap. Berulang dan berulang. Memunculkan getaran cinta kepada Sang Maha Pengasih.
Damai rasanya berziarah beserta orang-orang pilihan Wali Mursyid Abah Anom. Qalbu ini seakan-akan ikut tertarik dalam rangkaian gerbong mahabbah. Meniti setapak demi setapak alam ruhaniah. Membangun kedekatan dengan orang-orang yang dekat dengan Wali Mursyid. Menyelaraskan frekuensi dzawqiyah dalam bimbingan mulia Sang Wali Mursyid untuk ma’rifah kepada-Nya.
Setelah kira-kira duapuluh menit berlalu dalam intensitas dzikir jahr, terdengar kemudian suara KH. Nur Anom Mubarak bin KH. Abdullah Mubarak -Pengemban Amanah Pangersa Abah yang juga adik bungsunya- melantunkan doa penutup dzikir jahr. Kiyai yang berwajah mirip Abah Sepuh ini dengan perlahan dan khusyu’ memimpin jamaah ziarah melakukan permohonan kepada Sang Penjawab Segala Do’a. Suaranya yang timbul tenggelam di antara desiran angin sejuk Puncak Suryalaya menggetarkan nurani siapapun yang mendengar. Sesekali terdengar isakan tangis dari beberapa jamaah ziarah, entah karena haru atau saking khusyu’nya memadukan rasa. Mengharap kepada Sang Maha Pengampun untuk menghapus dosa karena segala maksiat dan ghaflah.
Tiga kali rangkaian surat Al Fatihah bergemuruh setelah itu. Menyeruak dari lisan jamaah ziarah mengiringi hadharah yang dipimpin KH. Nur Anom. Pertanda akan dimulainya dzikir yang tersembunyi. Bermunajat kepada Rabbul Izzati. Ber-afirmasi bahwa hanya Dia lah yang dimaksud dan ridha-Nya yang dicari. Sama-sama berharap didatangkan-Nya anugerah mahabbah dan ma’rifah kepada-Nya. Keheningan kembali meliputi suasana. Tunduk dalam tawajuh. Mengaitkan dzawq dalam robithoh.
Puji syukur tak terhingga tertuju kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Menyaksikan dan turut serta dalam prosesi ziarah bersama puluhan Wakil Talqin yang hanya dilakukan dua kali setahun merupakan rezeki luar biasa. Mudah-mudahan ALLAH SWT selalu membimbing mereka dalam melaksanakan tugas-tugas Pangersa Abah. Mendakwahkan kepada umat di seluruh dunia jalan terdekat dan termudah untuk wushul kepada-Nya. Menyebarkan tasawuf dan TQN Suryalaya kepada penghuni dunia untuk diamalkan, menuju kebangkitan kembali Islam. (han)
Karena sudah batal wudhu, kami segera menuju tempat wudhu untuk bersuci. Dari tempat bersuci ini kami melihat satu persatu Wakil Talqin mulai menaiki anak tangga menuju Puncak Suryalaya. Selesai bersuci, kami segera menuju bangunan makam Abah Sepuh. Puluhan Wakil Talqin telah mengambil posisi duduk bersila di depan makam Abah Sepuh di Ruang Utama.
Makam Abah Sepuh adalah sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah seluas + 200 m2. Bangunan itu terdiri dari tiga ruangan dan memiliki pintu masuk dan keluar dari arah selatan dan timur. Jika kita masuk dari kedua pintu itu, akan tampak ruangan lapang yang menyita separuh dari keseluruhan bangunan makam. Ruangan ini adalah Ruangan Terluar.
Untuk memasuki Ruang Utama makam Abah Sepuh, jamaah harus memasuki ruang antara Ruang Terluar dan Ruang Utama. Ruang Antara itu disekat oleh dinding kaca yang transparan. Memanjang dari timur ke barat. Diantarai oleh dua buah pintu disisi paling timur dan barat yang tidak berdaun. Luasnya kira-kira sepertiga dari ruangan terluar. Sampai tulisan ini disusun, baru ada satu makam yang menempati ruang antara, yaitu makam Almh. Ibu Hj. Endah, putri Abah Sepuh di sisi paling barat.
Ruang Utama adalah tempat jasad Abah Sepuh dikebumikan. Untuk memasuki Ruang Utama, jamaah ziarah harus melewati sebuah pintu kaca yang selalu terkunci. Biasanya jarang orang yang bisa masuk ke Ruang Utama, hanya pihak keluarga Abah Sepuh dan tamu-tamu kehormatan saja yang diperkenankan memasukinya.
Jasad almarhum Abah Sepuh dikebumikan sejak tahun 1956. Pada permukaan tanah yang memendam jasad beliau yang mulia, dipasang batu nisan yang indah dikelilingi keramik berwarna abu-abu. Di atasnya kain kelambu putih menyelimuti. Tertata rapi dan disangga empat tiang di tiap sudut. Di Ruang Utama itu hanya ada satu pusara dan menyisakan banyak ruang kosong di sekelilingnya. Di ruangan kosong itulah para Wakil Talqin mengelilingi makam Abah Sepuh. Sementara itu, jamaah ziarah lain memadati Ruang Antara dan Ruang Terluar.
Mereka tunduk dalam posisi tawajuh. Menghubungkan qalbu masing-masing dengan Wali Mursyid Abah Anom dan Abah Sepuh. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Keheningan dalam usaha wushul pada-Nya. Keheningan dalam kesibukan mengingat-Nya. Keheningan dalam membangun ‘komunikasi’ dengan-Nya. Keheningan dalam dzikir khofi.
Beberapa menit kemudian terdengar suara Ajengan Njen (KH. Zaenal Abidin Anwar) -satu dari tiga orang Pengemban Amanah Pangersa Abah- memimpin tawassul. Rangkaian hadharah dilantunkan diikuti pembacaan Surah Al Fatihah oleh jamaah ziarah, demikian berseling antara hadharah dan Surat Al Fatihah berulang selama tujuh kali. Setelah itu terdengar jelas para jamaah melantunkan surat-surat terakhir di dalam Al Qur’an. Hingga tuntas rangkaian wirid tawassul TQN Suryalaya.
Tidak lama berselang, kalimat thoyyibah terdengar. Seluruh jamaah ziarah mengucapkannya dengan mantap. Dzikir Laa ilaaha ilallaah terdengar bergemuruh. Menyesaki ruang-ruang kosong nurani. Terhujam di dada sebelah kiri, setiap satu kata terakhir kalimat thoyyibah terucap. Berulang dan berulang. Memunculkan getaran cinta kepada Sang Maha Pengasih.
Damai rasanya berziarah beserta orang-orang pilihan Wali Mursyid Abah Anom. Qalbu ini seakan-akan ikut tertarik dalam rangkaian gerbong mahabbah. Meniti setapak demi setapak alam ruhaniah. Membangun kedekatan dengan orang-orang yang dekat dengan Wali Mursyid. Menyelaraskan frekuensi dzawqiyah dalam bimbingan mulia Sang Wali Mursyid untuk ma’rifah kepada-Nya.
Setelah kira-kira duapuluh menit berlalu dalam intensitas dzikir jahr, terdengar kemudian suara KH. Nur Anom Mubarak bin KH. Abdullah Mubarak -Pengemban Amanah Pangersa Abah yang juga adik bungsunya- melantunkan doa penutup dzikir jahr. Kiyai yang berwajah mirip Abah Sepuh ini dengan perlahan dan khusyu’ memimpin jamaah ziarah melakukan permohonan kepada Sang Penjawab Segala Do’a. Suaranya yang timbul tenggelam di antara desiran angin sejuk Puncak Suryalaya menggetarkan nurani siapapun yang mendengar. Sesekali terdengar isakan tangis dari beberapa jamaah ziarah, entah karena haru atau saking khusyu’nya memadukan rasa. Mengharap kepada Sang Maha Pengampun untuk menghapus dosa karena segala maksiat dan ghaflah.
Tiga kali rangkaian surat Al Fatihah bergemuruh setelah itu. Menyeruak dari lisan jamaah ziarah mengiringi hadharah yang dipimpin KH. Nur Anom. Pertanda akan dimulainya dzikir yang tersembunyi. Bermunajat kepada Rabbul Izzati. Ber-afirmasi bahwa hanya Dia lah yang dimaksud dan ridha-Nya yang dicari. Sama-sama berharap didatangkan-Nya anugerah mahabbah dan ma’rifah kepada-Nya. Keheningan kembali meliputi suasana. Tunduk dalam tawajuh. Mengaitkan dzawq dalam robithoh.
Puji syukur tak terhingga tertuju kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Menyaksikan dan turut serta dalam prosesi ziarah bersama puluhan Wakil Talqin yang hanya dilakukan dua kali setahun merupakan rezeki luar biasa. Mudah-mudahan ALLAH SWT selalu membimbing mereka dalam melaksanakan tugas-tugas Pangersa Abah. Mendakwahkan kepada umat di seluruh dunia jalan terdekat dan termudah untuk wushul kepada-Nya. Menyebarkan tasawuf dan TQN Suryalaya kepada penghuni dunia untuk diamalkan, menuju kebangkitan kembali Islam. (han)
do'a supaya tidak lupa pd Allah
DOA RASUL MUHAMMAD SAW SUPAYA TIDAK LUPA HATINYA KEPADA ALLAH SWT
Allahumma la tuhyina ala goflatin wala tuakhidna ala girotin waj'al akhira kalamina yamaulana minadunya koula la ilaha illallah muhamadurosulullah
Pengertian Mursyid
Mursyid adalah sebutan untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thoriqoh, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari guru mursyid diatasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid Shohibuth Thoriqoh yang musalsal dari Rasulullah SAW untuk mentalqin dzikir/wirid thoriqoh kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). Dalam thoriqoh Tijaniyyah sebutan untuk mursyid adalah “Muqoddam”.
Mursyid mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu thoriqoh. Karena ia tidak saja merupakan seorang pembimbing yang mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriyyah sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran Islam dan terjerumus dalam kemaksiatan, tetapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian bagi para muridnya agar bisa wushul (terhubung) dengan Allah SWT. Karena ia merupakan wasilah (perantara) antara si murid dengan Allah SWT. Demikian keyakinan yang terdapat dikalangan ahli thoriqoh.
Oleh karena itu, jabatan ini tidak di pangku oleh sembarang orang, sekalipun pengetahuannya tentang ilmu thoriqoh cukup lengkap. Tetapi yang terpenting ia harus memiliki kebersihan
SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA' TAJUL ARIFIN
rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.
SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA' TAJUL ARIFIN
rohani dan kehidupan batin yang tulus dan suci.
Bermacam-macam sebutan yang mulia diberikan kepada seorang guru musyid ini; seperti Nasik (orang yang sudah mengerjakan mayoritas perintah agama), Abid (orang yang ahli dan ikhlas mengerjakan segala ibadahnya), Imam (orang yang ahli memimpin tidak saja dalam segala bentuk ibadah syari’at ,tetapi juga masalah aqidah/keyakinan), Syaikh (orang yang menjadi sesepuh atau yang dituakan dari suatu perkumpulan), Sa’adah (penghulu atau orang yang dihormati dan diberi kekuasaan penuh) dan lain sebagainya.
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdy, seorang penganut thoriqoh Naqsyabandiyah yang bermadzhab Syafi’i dalam kitabnya Tanwirul Qulub Fi Muamalati ‘Allamil Ghuyub menyatakan, bahwa yang dinamakan Syaikh/Mursyid itu adalah orang yang sudah mencapai derajat Rijalul Kamal, seorang yang sudah sempurna suluk (laku)nya dalam syariat dan hakikat menurut Al-Qur’an, sunnah dan ijma’. Hal yang demikian itu baru terjadi sesudah sempurna pengajarannya dari seorang mursyid yang mempunyai maqom (kedudukan) yang lebih tinggi darinya, yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT. dengan melakukan ikatan-ikatan janji dan wasiat (bai’at) dan memperoleh izin maupun ijazah untuk menyampaikan ajaran suluk dzikir itu kepada orang lain.
Seorang mursyid yang diakui keabsahanya itu sebenarnya tidak boleh dari seorang yang jahil, yang hanya ingin menduduki jabatan itu karena didorong oleh nafsu belaka. Mursyid yang arif yang memiliki sifat-sifat dan kesungguhan seperti yang tersebut di atas itulah yang diperbolehkan memimpin suatu thoriqoh. Mursyid merupakan penghubung antara para muridnya dengan Allah SWT., juga merupakan pintu yang harus dilalui oleh setiap muridnya untuk menuju kepada Allah SWT. Seorang syaikh/mursyid yang tidak mempunyai mursyid yang benar diatasnya, menurut Al-Kurdy, maka mursyidnya adalah syaitan. Seseorang tidak boleh melakukan irsyad (bimbingan) dzikir kepada orang lain kecuali setelah memperoleh pengajaran yang sempurna dan mendapat izin atau ijazah dari guru mursyid di atasnya yang berhak dan mempunyai silsilah yang benar sampai kepada Rasulullah Saw. Al-Imam Ar-Roziy menyatakan, bahwa seorang syaikh yang tidak berijazah dalam pengajarannya akan lebih merusakkan daripada memperbaiki, dan dosanya sama dengan dosa seorang perampok, karena dia menceraikan murid-murid yang benar dari pemimpin-pemimpinnya yang arif.
Kriteria Mursyd
Seorang mursyid memiliki tanggung jawab yang berat. Oleh karenanya seorang mursyid itu harus memiliki kriteria-kriteria dan adab- adab sebagai berikut;
1. Alim dan ahli di dalam memberikan irsyadat (tuntunan–tuntunan) kepada para muridnya dalam masalah fiqh atau syariat dan masalah tauhid atau akidah dengan pengetahuan yang dapat menyingkirkan segala prasangkan dan keraguan dari hati para muridnya mengenai persoalan tersebut.
2. Arif dalam segala sifat kesempurnaan hati, segala etika, segala kegelisahan jiwa dan juga mengetahui cara menyembuhkannya kembali serta mempebaiki seperti semula.
3. Bersifat belas kasih terhadap semua orang Islam, terutama mereka yang menjadi muridnya. Apabila melihat ada diantara mereka yang tidak dapat segera meninggalkan kekurangan-kekurangan jiwanya, sehingga belum bisa menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaannya yang kurang baik, maka dia besikap sabar, memperbanyak maaf dan tidak bosan mengulang nasehatnya serta tidak tergesa-gesa
SYEIKH AHMADSHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN '
memutuskan hubungan murid yang seperti itu dari silsilah thariqohnya. Tetapi hendaknya dia tetap dengan penuh lemah lembut selalu bersedia memberikan bimbingan-bimbingannya kepada murid asuhannya.
SYEIKH AHMADSHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN '
memutuskan hubungan murid yang seperti itu dari silsilah thariqohnya. Tetapi hendaknya dia tetap dengan penuh lemah lembut selalu bersedia memberikan bimbingan-bimbingannya kepada murid asuhannya.
4. Pandai menyimpan rahasia para muridnya, tidak membuka aib mereka terlebih di depan orang banyak. Tetapi sebaliknya tetap mengawasinya dengan pandangan mata kesufiannya yang tajam serta memperbaikinya dengan caranya yang bijaksana.
5. Tidak menyalahgunakan amanah para muridnya, tidak menggunakan harta benda mereka dalam bentuk dan kesempatan apapun dan juga tidak menginginkan apa yang ada pada mereka.
6. Tidak sekali-kali menyuruh para muridnya dengan sesuatu perbuatan kecuali jika yang demikian itu layak dan pantas dilakukan oleh dirinya sendiri. Demikian pula dalam melakukan ibadah yang sunnah atau menjauhi perbuatan yang makruh. Pendeknya dalam segala keadaan dan perasaan, dirinyalah yang harus menjadi contoh terlebih dahulu, baru kemudian disampaikan suatu perintah atau larangan kepada para muridnya. Jika tidak demikian kesanggupannya, maka lebih baik hendaknya dia berdiam saja.
7. Tidak terlalu banyak bergaul, apalagi bercengkerama dan bersendau gurau dengan para muridnya. Dia hanya bergaul dengan mereka sekali dalam sehari semalam dalam kesempatan dzikir dan wirid, sekaligus menyampaikan bimbingan-bimbingannya berkaitan dengan masalah syariat dan thariqoh dengan merujuk kepada kitab-kitab yang menjadi pegangan alirannya. Sehingga dengan demikian dia dapat menghindarkan segala keraguan dan dapat membimbing para muridnya dalam beribadah kepada Allah SWT dengan amalan-amalan yang sah.
8. Mengusahakan agar segala perkataannya bersih dari pengaruh nafsu dan keinginan, terutama kata-kata yang pendapatnya itu akan memberi dampak batiniyyah pada muridnya.
9. Bijaksana, lapang dada, dan ikhlas. Tidak memerintahkan kepada para muridnya sesuatu yang menurutnya mereka tidak sanggup untuk itu dan senantiasa bermurah hati didalam memberikan pengajaran kepada mereka.
10. Apabila ia melihat seorang murid, yang karena selalu bersama- sama dan berhubungan dengannya lalu menampakkan ketinggian hatinya maka hendaknya segera dia perintahkan si murid tersebut pergi berkhalwat (menyendiri) ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat dengan dirinya.
11. Apabila dia melihat kehormatan dirinya dirasa berkurang pada perasaan dan hati para muridnya, hendaklah ia segera mengambil inisiatif yang bijaksana untuk mencegah hal tersebut. Karena berkurangnya rasa percaya dan rasa hormat seorang murid kepada guru mursyidnya adalah merupakan suatu keburukan yang membahayakan bagi pribadi si murid.
12. Memberikan petunjuk-petunjuk tertentu dan pada kesempatan-kesempatan tertentu kepada para muridnya untuk memperbaiki ahwal (perilaku dan keadaan) mereka.
13. Memberikan perhatian yang khusus pada kebanggaan rohani yang sewaktu-waktu timbul pada diri para muridnya yang masih dalam bimbingan dan pengajaran. Kadang ada seorang murid yang menceritakan suatu ru’yah (mimpi) yang dilihatnya, mukasyafah (tersingkapnya hal-hal ghaib) yang terbuka baginya dan musyahadah (menyaksikan hal-hal yang gaib) yang dialaminya, yang didalam semua itu terdapat hal-hal yang istimewa, maka hendaklah dia berdiam diri dan tidak banyak menanggapi hal tersebut. Sebaliknya, dia berikan kepada murid tersebut tambahan amalan yang dapat menolak sesuatu yang tidak benar. Sebab jika dia menanggapinya, dikhawatirkan justru akan terjadi sesuatu yang dapat merusakkan jiwa dan hati si murid. Karena memang seorang murid thariqoh bisa sewaktu-waktu mengalami peningkatan rohani, tetapi sering terjadi hal-hal yang tidak benar menurunkan martabatnya kembali.
14. Melarang para muridnya banyak berbicara dengan kawan- kawannya kecuali dalam hal-hal yang bermanfaat, terutama melarang mereka membicarakan karomah-karomah atau wirid- wirid yang istimewa. Karena jika dia membiarkan hal tersebut, lambat laun si murid bisa menjadi rusak karenanya, sebab ia akan bertambah takabbur dan berbesar diri terhadap yang lainnya.
15. Menyediakan tempat berkhalwat yang khusus bagi para muridnya secara perorangan, yang tidak setiap orang boleh masuk kecuali untuk keperluan khusus. Begitupun dirinya, juga menyiapkan tempat berkhalwat khusus untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya.
16. Menjaga agar para muridnya tidak melihat segala gerak-geriknya, tidak melihat cara tidurnya, cara makan minumnya dan lain sebagainya. Karena yang demikian itu, sewaktu- waktu bisa saja akan justru mengurangi penghormatan si murid kepadanya.
17. Mencegah para murid memperbanyak makan, karena banyak makan itu bisa memperlambat tercapainya latihan-latihan rohani yang ia berikan kepada mereka. Dan kebanyakan manusia itu adalah budak bagi kepentingan perutnya.
18. Melarang para muridnya berhubungan aktif dengan mursyid thariqoh yang lain, karena yang demikian itu acap kali memberikan akibat yang kurang baik bagi mereka. Tetapi apabila ia melihat bahwa hal itu tidak akan mengurangi kecintaan para muridnya kepada dirinya dan tidak akan mengguncangkan pendirian mereka, maka yang demikian itu tidak apa- apa.
19. Melarang para muridnya terlalu sering berhubungan dengan penguasa dan pejabat tanpa adanya keperluan tertentu, karena hal ini akan dapat membangkitkan dan membesarkan nafsu duniawi mereka serta membuat lupa bahwa mereka dididik berjalan menggapai kebahagiaan akhirat yang hakiki.
20. Menggunakan kata–kata yang lemah lembut serta menawan hati dan fikiran dalam khutbahnya. Jangan sekali-kali khutbahnya berisi kecaman dan ancaman, karena hal itu akan dapat membuat jiwa para muridnya jauh darinya.
21. Apabila dia berada di tengah para murid-muridnya, hendaklah ia duduk dengan tenang dan sabar, tidak banyak menoleh kanan-kiri, tidak mengantuk apalagi tidur, tidak menjulurkan kaki di tengah pertemuan, tidak memejamkan mata, tidak merendahkan suaranya ketika berbicara dan tidak melakukan hal-hal yang kurang etis lainnya. Karena semua yang dilakukan itu akan diikuti para muridnya yang menganggapnya sebagai contoh-contoh yang mesti mereka tiru.
22. Tidak memalingkan muka ketika ada seseorang atau beberapa orang muridnya menemuinya. Ketika akan menoleh ke arah lain, dipanggilnya muridnya itu meskipun tidak ada sesuatu yang akan dipertanyakan. Dan bila mendatangi para muridnya, dia tetap menjaga etika dan sopan-santun yang sebaik-baiknya.
23. Suka menanyakan muridnya yang tidak hadir pada pengajarannya dan mencari tahu sebabnya. Apabila murid itu sakit dia segera berusaha menengoknya. Apabila sedang ada uzur, maka ia kirimkan salam kepadanya.
sholat sunat Nisfu' Sya'ban
SHALAT SUNNAT NISFU SYA'BAN
Shalat sunat Nisfu Sya’ban tahun ini, dilaksanakan pada hari Rabu malam Kamis, tanggal 5 Agustus 2009 M (malam 15 Sya’ban 1430 H). Pada malam ini, ditutuplah “Buku Catatan Perjalanan Hidup” setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Shalat sunat Nisfu Sya’ban. Shalat ini sebanyak 100 rakaat, 1000 qulhuwalloohu ahad. Baca juga Maklumat Abah Anom yang ditandatangani pada 1 Juni 1982 mengenai hal ini....
Niatnya : Usholli sunnatan nisfu sya’ban rok’ataini (imaaman/ma’muuman) lillahi ta’alaa. Allaahu akbar
(Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.
Bacaannya: Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas (Qulhu walloohu ahad) 10 kali
Waktunya : Setelah shalat sunat ba’diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba’diyah Maghrib, Nisfu Sya’ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba’diyah Isya, dzikir, lanjutan Nisfu Sya’ban;).
Do’a setelah shalat sunat Nisfu Sya’ban:
Artinya : “Ya Allah! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti.
Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”.
Ya Allah dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan, hindarkan ya Allah kami dari bala’i/musibah yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya, sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah “. Washallallahu ‘alaasayyidina Muhammadin wa alaa aalihii washohbihii wasallam. Walhaldulillahi robbil ‘alamiin.
Shalat sunat Nisfu Sya’ban tahun ini, dilaksanakan pada hari Rabu malam Kamis, tanggal 5 Agustus 2009 M (malam 15 Sya’ban 1430 H). Pada malam ini, ditutuplah “Buku Catatan Perjalanan Hidup” setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Shalat sunat Nisfu Sya’ban. Shalat ini sebanyak 100 rakaat, 1000 qulhuwalloohu ahad. Baca juga Maklumat Abah Anom yang ditandatangani pada 1 Juni 1982 mengenai hal ini....
Niatnya : Usholli sunnatan nisfu sya’ban rok’ataini (imaaman/ma’muuman) lillahi ta’alaa. Allaahu akbar
(Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.
Bacaannya: Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas (Qulhu walloohu ahad) 10 kali
Waktunya : Setelah shalat sunat ba’diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba’diyah Maghrib, Nisfu Sya’ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba’diyah Isya, dzikir, lanjutan Nisfu Sya’ban;).
Do’a setelah shalat sunat Nisfu Sya’ban:
Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”.
Ya Allah dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan, hindarkan ya Allah kami dari bala’i/musibah yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya, sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah “. Washallallahu ‘alaasayyidina Muhammadin wa alaa aalihii washohbihii wasallam. Walhaldulillahi robbil ‘alamiin.
PONDOK PESANTREN SURYALAYA Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Pos Box No. 1 Panumbangan Tasikmalaya | ||||||||||||||||
MAKLUMAT
Assalamu'alaikum wr.wb. 1. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa setiap bulan Sya'ban kita juga melaksanakan Shalat Sunnat Nisfu Sya'ban. Hal tersebut kita laksanakan berdasarkan keterangan dari Hadits Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab al-Ghoniyyah litthoolibi thoriqil haq lisyaikhi 'abdil qoodiiril jailanil hasani (Dari kitab Ghoniyyah bagi orang-orang yang mencari jalan Allah yang haq, karangan Syekh Abdul Qodir Jailani keturunan Hasan bin 'Ali) halaman 192. | ||||||||||||||||
Artinya : Fasal ini menerangkan tentang shalat yang berlaku pada malam Nisfu Sya'ban. Adapun shalat yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya'ban adalah 100 rakaat dengan 1000 kali membaca Qul huwalloohu ahad. Pada setiap rakaat setelah membaca Fatihah kemudian membaca Qul Huwalloohu ahad 10 kali. Dan shalat semacam ini disebut sholaatul Khoiir; bermacam-macam keberkahannya. Ulama shalaf yang sholeh selalu berkumpul untuk melaksanakan shalat ini (shalat Nisfu Sya'ban) serta dilaksanakan dengan cara berjamaah. Di dalam shalat sunat nisfu ini terdapat keutamaan yang banyak dan pahala yang berlipat ganda. Diriwayatkan dari al-Hasan Rohimahullooh, sesungguhnya ia berkata : telah memberitakan kepadaku 30 orang Sahabat-sahabat Rasulullah Saw. "Sesungguhnya siapa-siapa yang mengerjakan shalat pada malam ini yakni (malam Nisfu Sya'ban), maka Allah memberi kepadanya 70 kali penglihatan dan Allah memberi kepadanya pada setiap penglihatan 70 kebutuhan, pemberian yang paling rendah adalah ampunan Allah Swt. 2. Himbauan khusus kepada para Muballigh PP. Suryalaya. Abah mengharapkan kiranya agar para Muballigh : | ||||||||||||||||
a. Tetap menjadi contoh tauladan bagi para kaum Muslimin Muslimat Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah baik tingkah lakunya, ucapannya, perbuatannya maupun amaliyahnya. | ||||||||||||||||
b. Sebaiknya atau diharuskan untuk menseponsori dalam kebaikan, khususnya dalam amaliyah ubudiyah dan hendaknya selalu tampil menjadi pimpinan/imam begi para Ikhwan untuk melaksanakan shalat berjamaah, dzikir, khotaman dan ibadah-ibadah lainnya. | ||||||||||||||||
c. Dikala akan berdakwah ditengah-tengah Ikhwan TQN harus diawali dengan ibadaha berjamaah (shalat, dzikir, khotaman dan lain-lain). Kemudian harus menjadi keyakinan para Muballigh Muballighoh bahwa menyampaikan ilmu itu harus dapat dan harus bisa mengalamkan terlebih dahulu apa-apa yang telah di sampaikan kepada para Ikhwan TQN. | ||||||||||||||||
Bukankan Allah berfirman di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 44 yang telah sama-sama kita ketahui : | ||||||||||||||||
Artinya : Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian/kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca? Maka tidakkah kamu berfikir? | ||||||||||||||||
d. Jangan bertentangan segala ucap laku dengan TANBIH, yang isinya antara lain "Mengikuti perintah agama dan negara" | ||||||||||||||||
e. Agar lebih memperbanyak/memperdalam ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dalam rangka berhasilnya pelaksanaan dakwah islamiah. | ||||||||||||||||
Demikian penjelasan mengenai shalat sunnat Nisfu Sya'ban. Mudah-mudahan amal kita semua mendapat ridho dari Allah Swt. Dan mudah-mudahan para Muballigh Muballighoh tambah giat dalam melaksanakan dakwah islamiyah di bumi negara tercinta ini, demi berkembangnya agama Islam umumnya dan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah pada khususnya. Wa'alloohi tawakkalna wailahil mashiir Wassalamu'alaikum wr.wb. | ||||||||||||||||
|
Lidaif'il Bala' bulan Shofar
Shalat Sunat Lidaf’il Bala
Pada Rabu Terakhir Bulan Shofar
Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52. dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam. Niatnya :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
- Surat al-Ikhlash 5 kali,
- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali
Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :
(Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Do’a setelah shalat lidaf’il Bala:
Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.
Minggu, 13 Desember 2009
Tanbih
Ilaa hadrhotis syekh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad
TANBIH
Tanbih ini dari Syaekhuna Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah.
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian.
Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
- Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
- Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).
- Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yahng lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
- Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam a. s. mengingat ayat 70 Surat Irso yang artinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah yang artinya :
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara".
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6 :”Agamamu untuk kamu, agamaku untuk aku”,
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/ penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dlohir-bathin, dunia maupun akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya “ Budi Utama-Jasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Amin.
Amin.
Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan
(KH.A Shohibulwafa Tadjul Arifin)
Pangersah guru Almarhum
UNTAIAN MUTIARA
Jangan membenci kepada ulama yang sejaman
Jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain
Jangan memeriksa murid orang lain
Jangan mengubah sikap walau disakiti orang
Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu
Jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain
Jangan memeriksa murid orang lain
Jangan mengubah sikap walau disakiti orang
Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu
Pangersah guru Almarhum
Daftar wakil talkin suryalaya
DAFTAR WAKIL TALQIN TQN YANG DIANGKAT OLEH KH. A SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN PONDOK PESANTREN SURYALAYA -TASIKMALAYA | ||||
No | Nama Lengkap / Panggilan | Tahun Pengangkatan | Alamat | Photo |
1 | KH. Anwar (Alm) | - | - | - |
2 | Topel Muhammad (Alm) | - | - | - |
3 | KH. R. Abdullah Syarif | 14 April 1972 | Jl. Perjuangan No. 104 Ciawi Tasikamalaya 46156 Tlp. (0265) 455165 - 454560 | |
4 | KH. A. Muhaeminul Aziz | 1972 | Jl. Stekmal No. 7 Kp. Gelar Rt/Rw. 003/015 Kel. Pamuyanan Cianjur. Tlp. (0263) 264970 | |
5 | KH. Zarkasih (Alm) | - | Cikatomas - Tasikmalaya | - |
6 | Haji Ali Bin Haji Mohamed | 26 Januari 1975 | Blk 297B, Compassvale Street #06-06 Singapore 242297 Tlp. (065) 64492492 | |
7 | Ustadz Said (Alm) | 1976 | Kedah - Malaysia | - |
8 | Haji Mohamed Trang Bin Issa | 1978 | Lot.4278 Semariang Baru Pasa II JI. Cendrawasih Petra Jaya, Kucing , Serawak, Malaysia Tlp. (00160) 84- 445636 | |
9 | Ajengan Abbas (Alm) | - | Banjar | - |
10 | Ust. Hj.M.Otsman bin H.Abdul Latif (Alm) | 1978 | Inabah II Kg. Sungai Ikan Km.25 Jl.Kelantan 21060 Trengganu Malaysia Tlp. (001604)7825755 | - |
11 | Ajengan Dahlan (Alm) | - | Cikalong ,Cianjur | - |
12 | KH. Kurdi Mustafa | 1984 | Desa Sukaurip, Kec. Balongan - Indramayu Tlp. (0234) 428635 | - |
13 | Hj. Mohd. Zuki As Syujak bin Syafie | 13 Desember 1986 | Pondok Remaja Inabah I Malaysia Jabal Suf, Kampong Paya, Mukim Padang Temak 06300 Kuala Nerang, Kedah, Malaysia. Tlp. 04-7823996 Fax. 04-7823997 | |
14 | KH. Abdul Syukur Bin H. Usman (Alm) | - | Jakarta | - |
15 | Ust.H.Roni (Alm) | - | Kalimantan Barat | - |
16 | Ust. Lukman H. Kamiludin | 8 November 1984 | Jl. Tgh. Abd. Karim Gersik Rt.07 Desa Gelogor Kec. Kediri lobar Tlp. (0370) 673408 | |
17 | KH. Komarudin Hasan (Alm) | 29 Agustus 1986 | Pecolotan Rt.05/Rw.11 Sugihwaras Pemalang Tlp. (0284) 5806657 | |
18 | KH. Mahfud Ali (Alm) | 1986 | PP. As-Shommi'iyah Ds.Sowongan Aliyan Kebumen Jawa Tengah | - |
19 | KH. Noor Anom Mubarok, BA | 1987 | Jl. Bogo No. 26 Bandung Tlp. (022) 7311808 | |
20 | K. Muslih Anwar (Alm) | 12 Oktober 1987 | Pontren Al-Falah Salafiah, Ngetas-Sriwedari Muntilan, Magelang - Jawa Tengah | - |
21 | KH. R. A. Rohim Mahmud | 8 Oktober 1988 | Trusmi Wetan No.35Cirebon 45154 Tlp. (0231) 323261 | |
22 | KH. Zaenal Abidin Anwar | 30 Agustus 1990 | Ponpes Suryalaya Ds. Tanjungkerta Kec.Pagerageung-Tsm 46158 Tlp. (0265) 455810 | |
23 | Drs. H. Otong Sidiq Djajawisastra | 30 Agustus 1990 | Desa Sindanghayu Kec. Banjarsari Tlp. (0265) 6650594 | |
24 | KH. M. Abdul Gaos SM. | 30 Agustus 1990 | Cisirri, Ciomas,Panjalu Ciamis Tlp. (0265) 790450 | |
25 | KH. Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab | 16 Oktober 1994 | Kp. Nagrog Jl. Wanasari Slabin Tana Kec/Kab. Sukabumi Tlp. (0266) 225267 | |
26 | KH. Abdul Rasyid Effendi,BA (Alm) | 16 Oktober 1994 | Komp. Seno Lama No.21 Rt.004 Rw.04 Kel. Pejaten Timur Tlp. (021) 79198374 | |
27 | Prof. DR. Juhaya S. Praja | 16 Oktober 1994 | Jl. Permai III/54 Cipadeng Permai Bandung Tlp. (022) 7802379 | |
28 | KH. Abdul Salam Nasution, SH (Alm) | 16 Oktober 1994 | Jl. Kiaracondong No.316 Kota Bandung – Jawa Barat Tlp. (022) 7308515 | |
29 | H. M. Pupu AS Farauq AM (Alm) | 16 Oktober 1994 | Kp. Karangdan, Mekarjaya, Pada Kembang Singaparna Tasikmalaya Tlp. (0265) 543174 | |
30 | KH. Arief Ichwanie AS | 16 Oktober 1994 | Jl. Ciporeat No.100 Pasanggrahan 04/02 Ujungberung 40617 Bandung Tlp. (022)7800957 | |
31 | Ustadz Muhsin Sanusi (Alm) | 16 Oktober 1994 | Jl. Perintis Kemerdekaan 36 Kp.Neglasari Rt.03/024 Cibadak - Sukabumi Tlp. (0266) 536372 | |
32 | KH. Mohammad Helmy Basyaiban | 16 Oktober 1994 | Jatipuro VIII no.15 Surabaya Tlp. (031) 3282380 | |
33 | Drs. H. M. Thoha Abdurrahman | 16 Oktober 1994 | Jl. Babarsari TB 16 no.12 Depok Tlp. (0274) 485054 | |
34 | KH. Shaleh Thalib (Alm) | 16 Oktober 1994 | Jl.Tanjungpura Gg.Kemboja 49, Pontianak Kalimantan Barat | - |
35 | KH. Muhammad Nur bin H. Abd.Fatah | 16 Oktober 1994 | Jl. Komodor Yos Sudarso Gg. Saga No.27 Pontianak Kalbar Tlp. (0561) 778844 | |
36 | KH. Drs. A. Gholib Siregar | 16 Oktober 1994 | Jl. Terusab Cibaduyut Komp. Cibogo indah 17 Rt.01/Rw.17 Cangkuang Bandung Tlp. (022) 5409774 | |
37 | KH. Ahmad Jahri Anwar | 16 Oktober 1994 | Jl. H.Sapuan No.509 Pacar Tirto Pekalongan Tlp. (0285) 433857 | |
38 | KH. Yususf Thobari (Alm) | 16 Oktober 1994 | YLI. Daarul Mualimin ,Cikaret Jl.Goa Para Sukaraja, Sukabumi | - |
39 | Syekh Abdul Latif Deli | 16 Oktober 1994 | Jl. Kapten Rahmad Budin Ling.15 Kel. Terjun Kec. Medan Merelan Tlp. (061) 6853643 | |
40 | Ustadz Haji Mansur bin Saleh | 20 April 1996 | Kampung Sri Alam Peti Surat 462 91308 Semporna Tlp. 089-782553 | |
41 | KH. Husni bin H. Abdul Khoer (Alm) | 1 Agustus 1996 | Kp. Lio Rt.03/01 Desa. Sibanteng Kec. Liang Bogor Tlp. (021) 640044 | - |
42 | KH. M. Mastur Shomad (Alm) | 4 November 1997 | Depan PP. Alhamdaniyah Panji Buduran Sidoarjo. Siwalan Panji RT.02 Rw.I Buduran Sidoarjo Tlp. (031) 8952985 | |
43 | Prof. DR. HM. Zurkani Yahya (Alm) | 10 November 1998 | Jl. A. Yani Km. 6,8 Komp. Margasari Permai Blok A no.2 Rt.4 K.Hanyar I Kab.Banjar Tlp. (0511) 254229 | |
44 | Drs. H. Wahfiudin | 1998 | Jln. Balai Pustaka V/3 Rawamangun Jakarta 13220 Tlp.(021) 470404 – 4712755 | - |
45 | DR. Syekh H. Abd. Jabar Malik (Alm) | 1998 | Jl.Banten VI No.203 Rt.04 Rw.01 Kel.16Ulu Kec.Sebrang UluII Kodya Palembang Tlp.(0711) 5155011 | - |
46 | Prof. DR. H. A. Tafsir, MA | 1999 | Margahayu Raya Blok.K Tlp. (022) 7564859 | |
47 | KH. Beben Muhammad Dabas | 11 Pebruari 2000 | Ds. Pamijahan Rt.01/02 Bantarkalong Tasikmalaya Tlp. (0265) 581006 | |
48 | KH. Miftah Mintarham | 27 Juni 2000 | Tulus Rejo I, Ds. Tempeh Lor Kec.Tempeh Kab. Lumajang Jatim Tlp. (0334) 521640 | |
49 | KH. Abdul Rosyad (Alm) | 2001 | Kp.Comrang Ds.NamboUdik Kec.Cikande Kab.Serang Banten | - |
50 | KH. A. Misbah Masduki (Alm) | 3 Juni 2001 | Sindangsari Rancapaku Kec.Padakembang Singaparna–Tsm Tlp. (0265) 543515 | |
51 | KH. Mohammad Busyaeri | 3 Juni 2001 | Grobog Kulon Pangkah Tegal Tlp. (0283) 444733 | |
52 | H. Abdul Manan bin Mohamed | 20 September 2001 | 1612 Kg. Merbau Patah 20050 Kuala Terengganu, Terengganu Malaysia Tlp. 019-9360769 | |
53 | KH. Ahmad Sanusi Ibrahim | 2001 | PP. Al-Madaniyah Desa Jaro Kec.Jaro Kab. Tabalong – KalSel Tlp. (0526) 21897 | - |
54 | KH. Moch. Ali Hanafiah Akbar | 25 Mei 2002 | Jl. Sidotopo Kidul No. 146-148 Surabaya Tlp. (031) 3760534 | |
55 | Drs. H. Irham Fachruzie (Alm) | 4 Agustus 2002 | Jl. Ir. Juanda Rt.02/01 No.91 Sampit Kalimantan Tengah Tlp. (0531) 25218 | |
56 | H. Iskandar Zulkarnaen | 7 Maret 2004 | Kp. Setiasara Rt.003 Rw.005 Ds. Bojongkasih Kec.Kadupandak Kab.Cianjur | |
57 | TGK. Hasan Muda | 13 Maret 2005 | Desa Meudheun - Lamnojaya - Aceh Jaya Nangroe Aceh Darussalam Tlp. 081360227239 | - |
58 | TGK. H. Sulfanwandi, S.Ag | 13 Maret 2005 | Jln. Mesjid No. 1 Jungkob Kec. Darussalam Aceh Besar - Nangroe Aceh Darussalam Tlp. (0657) 52790 | - |
59 | Tun Hj. Sakaran Bin Dandai | 2 September 2005 | No. 1 Lorong Likas, Kota Kinabalu - Sabah Malaysia - Po. Box. 10503, 88400 | |
60 | H. Muhammad Sholeh | 2 September 2005 | Jl. Dharmawanita IV no.25 Rt. 008/01 Rawa Buaya - Cengkareng - Jakarta Barat Tlp. (021) 5401195 | |
61 | H. Bahaudin Masruri | 2 September 2005 | Kp. Karamat Desa Bojonglarang Kec. Jati - Cianjur | |
62 | H. Miftahul Manan | 2 September 2005 | Cihideung - Bojonglarang - Cianjur | |
63 | Drs. H. Anhari Basuki, SU | 2 September 2005 | Jl. Banteng Utara VI / II Semarang Tlp. (024) 6704511 - 6714906 | |
64 | Drs. H. Muhammad Rusfi, M.Ag | 2 September 2005 | Jl. Raden Pemuka no.7 Gunung Sulah Bandar Lampung Tlp. (0721) 707426 | |
65 | Drs. H. Nur Muhammad Suharto | 2 September 2005 | Jl. Nusa Indah no.6 Sanggau Kalimantan Barat Tlp. (0564) 21774 | |
66 | H. Moh. Asrori Cholil | 2 September 2005 | Jl. Masjid 12, Baureno, Bojonegoro - Jatim Jl. Pengukiran 5/57 Pekojan - Jakarta Barat Tlp. (021) 6913313 - 6901404 | |
67 | H. Nadori | 2 September 2005 | Lengkong Rt. 03 Rw. 03 Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal - Jawa Tengah | |
68 | H. Thohir Abdul Qohir | 2 September 2005 | Cibogo I Rt. 07 Rw. 01 Desa Cibogo Kecamatan Darnaraja - Sumedang | |
69 | Ustadz M. Sirojudin Ruyani | 2 September 2005 | Jl. Mataram 19 no.12 Prumnas III Karawaci Tangerang Tlp. (021) 5912689 | |
70 | Ustadz Shaifudin bin Maulup | 2 September 2005 | Kampung Masjid LAma BT. 8, 71900 Labu Seremban, Negeri Sembilan - Malaysia Tlp. 06-7915721 Fax. 06-7913721 | |
71 | Drs. H. Sandisi | 25 November 2005 | Kp. Godebag Rt.03 Rw. 01 (Pontren Suryalaya) Desa Tanjungkerta Kec. Pagerageung Kab.Tasikmalaya - Jawa Barat Tlp. (0265) 455859 | |
72 | H. Amin Abdullah | 1 Desember 2007 | Jl. Bojonegara - Pegantungan No. 1 Cilegon - Banten Tlp. (0254) 391318 | |
73 | Kholil Sa'id | 1 Desember 2007 | Kp. Gunung Girang Desa Citaman Kec. Ciomas Kab. Serang - Banten Tlp. 081513292184 | |
74 | Abd. Manaf bin Abidalah | 12 Agustus 2008 | Kg. Jawa Kongsi 10 Tawau - Sabah - Malaysia Tlp. 089-78880 | - |
75 | H. Fadli Muntahi | 12 Agustus 2008 | Tamba agung Ares Ambunten, Sumenep Madura | |
76 | H. Maimun Busthomi | 12 Agustus 2008 | Pakamban - Peragaan Madura | |
77 | H. Ahmad Athorid Siraj | 12 Agustus 2008 | Jl. Lawangan Daya Rt. 10 Rw. 4 Pamekasan Madura Tlp. 0324 - 324001 | |
78 | H. Saifullah, BA | 12 Agustus 2008 | Desa Kerpangan Kec. Leces Kab. Probolinggo Jawa Timur Tlp. 0335-680653 | - |
79 | Drs. H. Muhammad Husni (Alm) | 12 Agustus 2008 | Aengbajaraja - Bluto - Sumenep Tlp. 0328-415035 | - |
80 | H. Hasim Sanusi | 12 Agustus 2008 | Desa Rombiya Barat Kec. Ganding Sumenep - Madura Tlp. 0328-667521 | - |
81 | Drs. H. Maliki Thohir | 16 Oktober 2008 | Jl. Dr. Wahidin 130 Sidoarjo – Jawa Timur Tlp. 031-8056264 | |
82 | Muzakki, S.Ag | 16 Oktober 2008 | Perum Berlian Kencana Sari Blok I/4 Panjunan Sukodono Sidoarjo Tlp. 031-72004389 | |
83 | H. Abdurrahman Hasan | 16 Oktober 2008 | Jl. Sulubussalam Rt 87 No. 35 Balikpapan Tlp. 0542-861592 | |
84 | H. Achmad Zuhri | 16 Oktober 2008 | Jl. Benowo Gg. III No. 14 Rt. 02 Rw. 02 Surabaya Tlp. 031-7406550 | |
85 | Drs. KH. Syakerani Naseri | 16 Oktober 2008 | Jl. Pekapuran Raya Rt 9 no. 41 Banjarmasin Timur - Kalimantan Selatan Tlp. 0511-7585369 | |
86 | Saprulloh | 16 Oktober 2008 | Jl. Pendreh Rt 33 Prum. H. Nurhalis No. 08 Muara Teweh Kalimantan Tengah Tlp. 081349304144 | |
87 | Drs. Syamsurijal | 5 Juni 2009 | Jl. Kakatua II Blok B/10 Perumnas Lompoe Kel. Galung Maloang Kec. Bacukiki Parepare Sulawesi Selatan Tlp. 0421 - 3313068 |
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2009
(43)
-
▼
Desember
(43)
- Khotaman latin
- Rhobitho
- Masalah ke 23
- Sholat hajat.
- Praktek sholat hajad
- Pertemuan wakil talkin
- buku / kitab
- do'a supaya tidak lupa pd Allah
- الهى انت مقصودى ورضاك مطلوبى, اعطنىمحبتك ومعرفتك
- Pengertian Mursyid
- Kriteria Mursyd
- sholat sunat Nisfu' Sya'ban
- Lidaif'il Bala' bulan Shofar
- Tanbih
- Daftar wakil talkin suryalaya
- Tausiyah Sesepuh 02
- Amanat Sesepuh pada Pelatihan Mubalingh
- maklumat 01
- maklumat 02
- maklumat no.PPS.VIII.2009 / Tambahan doa
- maklumat 04
- maklumat 05
- maklumat 06
- maklumat 07
- maklumat 08
- maklumat NO.PPS.2007
- Maklumat No.PPS.2007
- Maklumat no.PPS.2007 / Hj,Yeti Sarawati Bimti H.Su...
- Maklumat .No.PPS.2007 / meninngal dunia
- Maklumat no. 242.PPS.vii. 20006 / Gempa bumi di ja...
- Maklumat No.PPS.V.2006 /
- Maklumat No.PPS.XII.2004 / Tsunami Aceh
- Maklumat No.01.PPS.III.2003 / Tentang Musibah Irak
- Maklumat No.PPS.V.2002 / Tentang meningkatkan pela...
- Maklumat No.PPS.III.1995 / Tata cara Manakib II
- Maklumat No.35.PPS.X.1994 / Kesabaran dalam Penga...
- Maklumat No.PPS.VI.1994 / Tata cara Dzikir
- Maklumat 42.PPS.IX.1990 / Tata cara Manakib
- maklumat 19.PPS.VI.1990
- maklumat sholat lidafil bala'
- doa setelah khotaman
- Khotaman
- uquudul jumman
-
▼
Desember
(43)